Sabtu 16 Dec 2023 13:55 WIB

Strategi Baru PDIP, tak Lagi Kritik Gibran, Tapi Serang Prabowo

Hasto menyerang karakter asli Prabowo dan mencibir gimik Gemoy.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/Teguh/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --Kubu PDIP dan barisan pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD kini tidak lagi terlalu mengkritisi putusan MK yang membuat putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka lolos jadi calon wakil presiden. PDIP juga tidak lagi mengkritik atau mencibir Gibran. Justru sasaran kritik lebih diarahkan ke calon presiden Prabowo Subianto. 

Setidaknya kritikan-kritikan ke Prabowo itu tercatat dari pernyataan pendukung Ganjar baik di struktur partai maupun lewat pegiat medsos. 

Baca Juga

Tengok saja pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang menanggapi pernyataan Prabowo Subianto soal "ndasmu etik" dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Partai Gerindra. 

Menurut Hasto, perkataan itu tak tepat jika etika dikaitkan dengan kata kasar tersebut. "Hari ini kan kita lihat video yang beredar tentang pernyataan Pak Prabowo, yang menyatakan etika itu ndasmu, itu menurut kami suatu pernyataan yang tidak tepat," ujar Hasto usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (Pijar), di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).

Menurutnya, debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin kembali menunjukkan karakter asli dari Prabowo. Meskipun selama ini Menteri Pertahanan (Menhan) itu kerap dicitrakan dengan diksi "gemoy".

"Maka etika itu harus kita pegang, jadi bukan hanya format debatnya. Bukan juga hanya bagaimana debat itu diselenggarakan dimana, tetapi etika dari seluruh peserta pemilu presiden itu harus dikedepankan," ujar Hasto.

Dalam debat calon presiden (capres), Anies Rasyid Baswedan bertanya kepada Prabowo ihwal Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan adanya pelanggaran etik. Pelanggaran etik tersebut terjadi akibat putusan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bisa meloloskan Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo pun mengungkit pertanyaan Anies tersebut dalam Rakornas Partai Gerindra pada Sabtu (15/12/2023). Dalam video yang beredar di media sosial, capres nomor urut 2 itu mengeluarkan kata "ndasmu etik".

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik..etik. etik…ndasmu etik!" kata Prabowo di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra yang digelar tertutup di JIExpo, Jakarta.

Sebelumnya Hasto Kristiyanto juga mengatakan, bahwa debat telah mengembalikan karakter asli Prabowo Subianto, yang selama ini kerap dicitrakan "gemoy". "Pak Prabowo tampil pada jati dirinya yang selama ini mencoba dipoles dengan gemoy, tetapi debat telah mengembalikan suatu karakter asli dari Pak Prabowo," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement