Rabu 21 Feb 2024 16:57 WIB

Polisi Bakal Panggil Orang Tua dan Anggota Geng ‘TAI’ Binus School Serpong

Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan tak jadi bagian Binus.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Warung Ibu Gaul, lokasi perundungan anak Binus School BSD
Foto: Ronggo
Warung Ibu Gaul, lokasi perundungan anak Binus School BSD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyidik Polres Metro Tangerang Selatan telah menjadwalkan pemanggilan terhadap orang tua dan siswa terduga pelaku perundungan atau bullying di Binus School Serpong. Para tertuga pelaku perundungan disertai dengan tindakan kekerasan tersebut tergabung dalam kelompok yang menamakan dirinya geng ‘TAI’.

“Sudah diagendakan (pemanggilan)," ujar Kasi Humas Polres Tangsel Iptu Wendi kepada awak media di Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (21/2/2024).

Baca Juga

Kemudian untuk jadwal pastinya pemanggilan terhadap orang tua dan siswa anggota geng ‘TAI’, kata Wendi, masih menunggu dari pihak penyidik. Sementara untuk jumlah siswa yang bakal dipanggil penyidik masih didalami.

Namun pihak penyidik sebelumnya telah meminta keterangan dari korban dan orang tua korban. “Masih didalami (jumlah siswa yang bakal dipanggil),” kata Wendi.

Sebelumnya, Binus School Serpong melakukan tindakan tegas terhadap pelaku perundungan atau bulliying yang tergabung dalam kelompok bernama geng ‘TAI’. Lewat keterangan resminya yang diterima Republika.co.id, Binus School secara tegas telah mengeluarkan siswa yang terlibat tindak perundungan tersebut.

“Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School,” tegas Humas Binus, Haris Suhendra dalam keterangan resminya. 

Sementara itu, lanjut Haris, sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras. Namun demikian pihaknya tidak dapat membeberkan kepada khalayak terkait identitas para pelaku atau siswa yang terlibat dalam perundungan tersebut.

“Kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini,” ujar Haris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement