Selasa 27 Feb 2024 19:43 WIB

Anggota Panwaslu Hilang di Hutan Papua, Sudah 16 Hari Belum Ditemukan

Daud Kudiai hilang di tengah hutan di wilayah kerjanya itu pada 11 Februari 2024.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Tangkapan layar Ketua Bawaslu Rahmat Bagja
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar Ketua Bawaslu Rahmat Bagja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bernama Daud Kudiai hilang saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2024. Daud hilang di tengah hutan di wilayah kerjanya itu pada 11 Februari lalu.

"Informasi terakhir yang bersangkutan itu masuk ke dalam hutan. Sampai sekarang belum ditemukan," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Dengan demikian, sambung dia, berarti Daud sudah hilang selama 16 hari terakhir. Bagja menyebut, komisioner Bawaslu Kabupaten Mimika sudah berkoordinasi dengan Polres Mimika, Basarnas, dan pemerintah daerah dalam rangka pencarian Daud.

Baca: Berikut Isi Surat Ucapan Selamat dari Presiden Erdogan untuk Prabowo

"Semua elemen, baik aparat keamanan maupun juga pihak-pihak yang terkait sudah mencari yang bersangkutan ke hutan dan beberapa tempat yang diindikasikan tempat yang bersangkutan terakhir kunjungi," kata Bagja.

Selain itu, kata Bagja, Bawaslu Mimika juga sudah memfasilitasi keluarga Daud untuk datang ke lokasi pencarian. Adapun saat ini proses pencarian terus dilakukan dan juga akan dilakukan prosesi adat.

"Semuanya kita harapkan tidak terjadi kecelakaan, dan yang bersangkutan bisa ditemukan," ujar Bagja. Meski pencarian Daud masih berlangsung, Bagja memastikan jajarannya tetap mengawasi proses rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Mimika.

Sebagai tambahan, dalam gelaran Pemilu 2024 ini, terdapat sekitar 30 pengawas pemilu yang meninggal dunia. Bagja menyebut, jajarannya itu meninggal karena kelelahan selama menjalankan tugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement