Sabtu 13 Apr 2024 11:20 WIB

Mayat di Mobil Freezer Es Krim, Polisi: Korban Tertidur dan Terkunci

Polisi sebut mayat di dalam mobil freezer es krim tewas karena tertidur dan terkunci.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Jenazah (ilustrasi). Polisi sebut mayat di dalam mobil freezer es krim tewas karena tertidur dan terkunci.
Foto: Immortal.org/ca
Jenazah (ilustrasi). Polisi sebut mayat di dalam mobil freezer es krim tewas karena tertidur dan terkunci.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang pria berinisial Z (25 tahun) ditemukan tewas di dalam freezer mobil es krim di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban diduga tewas setekah tertidur dan terkunci di dalam freezer. Diduga korban sudah terkunci sejak Rabu (10/4) sore hari dan baru ditemukan Kamis (11/4) malam hari.

“Kalau melihat keterangan dari saksi, korban terkunci didalam. Kemungkinan diduga kehabisan oksigen," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada awak media, Sabtu (13/4/2024).

Baca Juga

Susatyo mengatakan penemunan jenazah Z berawal pada saat saksi bernama Abun ingin mengantarkan es krim ke salah satu mall di Jakarta Pusat pada Rabu (10/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Namun di tengah perjalanan yang bersangkutan mengalami pecah ban dan Z pun menggantikannya untuk mengantarkan es krim. Lalu mereka pun memindahkan es krim ke mobil pengganti. 

“Saksi Abun pun pergi mengantar barang berupa es krim dan korban menunggu di dalam mobil yang pecah bannya,” kata Susatyo.

Sembari menunggu saksi Abun, korban masuk ke dalam freezer untuk ngadem. Sehingga diduga korban terkunci di dalam mobil itu. Sedangkan freezer tersebut memiliki sistem kunci otomatis. Disamping itu memang berdasarkan keterangan yang didapat, korban memiliki kebiasaan untuk mengadem di dalam mobil tersebut.

"Dari keterangan saksi menyatakan bahwa dan korban memiliki kebiasaan tidur di dalam freezer mobil pengangkut es krim dan pintu mobil memiliki sistem pengunci otomatis," terang Susatyo.

Susatyo menduga korban meninggal dunia, karena kehabisan oksigen. Lalu korban langsung dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum. Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak kepolisian juga telah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap para saksi.

"Hasil olah TKP di tubuh korban tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan,” ucap Susatyo.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement