Sabtu 25 Nov 2023 11:31 WIB

Soal 'Cawe-Cawe Ibu Negara', Ini Respons Anies

Anies menilai semestinya cawe-cawe ibu negara tidak terjadi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Capres Koalisi Perubahan Anies usai mengisi acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2023 di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Foto: Republika/ Eva Rianti
Capres Koalisi Perubahan Anies usai mengisi acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2023 di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menanggapi ihwal isu 'cawe-cawe Ibu Negara' yang belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial dan sempat jadi trending topik di X. Anies memastikan hal itu tidak akan terjadi dengan meminta publik menilai pengalamannya memimpin Jakarta pada 2017-2022. 

Hal itu disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan dari moderator di acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2023 yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023) sore. Acara itu dihadiri oleh ratusan kalangan milenial dan gen z. 

Baca Juga

"Kalau melihat apa yang dikerjakan besok, jangan tanya besok mau apa, jawabannya cuma bikin senang kuping kita, tapi lihat yang sudah dikerjakan kemarin. Kira-kira ketika jadi gubernur (DKI Jakarta) istrinya cawe-cawe enggak urusan kebijakan Jakarta? Kalau enggak cawe-cawe ya besok juga enggak cawe-cawe," ujar Anies, Jumat (24/11/2023). 

Meski dalam konteks itu tak disebutkan secara gamblang, namun pembahasan itu menjurus pada sosok Iriana Jokowi, istri Presiden RI saat ini, Joko Widodo. Hal itu kaitannya dengan dugaan dilanggengkannya sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Anies tak menyebut sedikitpun sosok tersebut, namun dia hanya mengungkapkan refleksi dirinya saja. 

"Ibu negara menjalankan ex officio, ada tugas-tugasnya. Bagi saya, begitu masuk bertugas (jika terpilih sebagai presiden), saya minta kepada biro hukum untuk menyusun apa saja yang saya ex officio dan apa saja yang ibu gubernur ex officio," ujar dia.

Dia menekankan bahwa tidak ada ikut campur jika ada ketegasan pada aturan tersebut. Sehingga hal-hal semacam cawe-cawe Ibu Negara semestinya tidak terjadi. 

"Yang menjadi urusan saya, bukan menjadi tanggung jawab dia (ibu gubernur/ibu negara). Jadi kita tidak mencampurkan keduanya. Jadi dengan cara begitu lebih enak. Harus dibuat rapi, dipisahkan antara pribadi dan negara," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement