REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) dari Kolaisi Perubahan Anies Baswedan melakukan kampanye di hari kedua di kawasan Bandung, Jawa Barat. Anies menyambangi kelompok tani dan perusahaan susu di Pangalengan.
Berdasarkan pantauan Republika, Anies berangkat dari Jakarta sejak sekira pukul 08.00 WIB dan tiba di Pangalengan pada pukul 11.00 WIB. Anies bertandang ke kawasan pertanian di sekitar 1.500 meter di atas peemukaan laut (mdpl).
Anies berbincang-bincang dengan para petani di ladang kol yang sedang panen. Ia mendengarkan beragam aspirasi dari para petani. Diantaranya adalah masalah kelangkaan pupuk.
"Kita ngobrol dengan para petani apa yang menjadi kepedulian yang perlu diberikan oleh pemerintah, dan mereka sampaikan yang paling utama yang kita rasakan di mana-mana, adalah soal kelangkaan pupuk kelangkaan pupuk yang dibutuhkan di kawasan," kata Anies di Pangalengan, Bandung, Rabu (29/11/2023).
Persoalan pupuk yang dibahas terutama spesifik pada pupuk bersubsidi. Menurutnya, para petani mengeluhkan keberadaan pupuk bersubsidi yang cenderung langka di kalangan petani.
"Mereka menyampaikan yang menjadi permasalahan utama, beberapa satu adalah soal pupuk, kelangkaan pupuk, apalagi pupuk bersubsidi dan mereka sampaikan bahwa sebaiknya sudah harus ada langkah baru untuk memastikan bahwa terjadi ketersediaan pupuk sesuai dengan kebutuhan yang ada di petani," jelasnya.
Selain itu, keluhan lainnya dari para petani adalah mengenai pemanfaatan lahan. Para petani berharap ada lahan-lahan milik negara yang bisa gunakan untuk kegiatan produksi.
"Mereka mengharapkan untuk diberikan kesetaraan kesempatan dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di tempat ini, yang dalam pantauan mereka lahan itu sering tidak dimanfaatkan dengan optimal. Ini persoalan penting menurut kami karena memang pada akhirnya tanah-tanah atau aset negara itu memang perlu dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyatnya," kata dia.
Hal lainnya yang dibahas adalah mengenai kredit usaha rakyat (KUR). Para petani mengaku kepada Anies bahwa mereka sulit mendapatkan KUR.
"Walaupun secara peraturan itu KUR tidak memerlukan agunan tapi dalam pelaksanaannya mereka mengeluhkan bahwa KUR itu tetap mengharuskan ada agunan dan ini kerepotan di lapangan. Bahkan mereka mensinyalir ada kebijakan yang meniadakan sektor pertanian di dalam pemberian kredit," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Anies pun mengatakan bakal menyerap aspirasi serta keluhan dari kelompok petani. Dia menjanjikan bakal membuat perubahan jika nanti terpilih menjadi Presiden 2024-2029.
Setelah menyambangi kelompok tani, tak jauh dari lokasi pertanian, Anies juga bertandang ke sebuah perusahaan susu lokal. Di sana, Anies disambut oleh kebanyakan para warga yang bekerja di perusahaan susu tersebut dan koperasinya. Anies menyambut mereka dengan menggunakan bahasa Sunda.
"Sampurasun, kumaha damang? Alhamdulillah. Kita bersyukur sampai di Pangalengan, tadi ketemu petani, kemudian lihat pabrik susu sapi. Lalu ketemu ibu ibu yang penuh semangat di sini," kata Anies kepada rerata para ibu-ibu di kawasan perusahaan susu sapi.
Dalam kesempatan itu, Anies mengungkapkan visi misinya jika menjadi Presiden. Dia menyampaikan nilai-nilai perubahan yang digadang-gadang olehnya. Cara komunikasi berkampanyenya di situ dengan melemparkan pertanyaan.
"Kita sama-sama mau bawa perubahan. Mau nanya nih, ibu ibu di rumah harga makanan murah atau mahal? Beras mahal apa murah? Mahal? Kalau gitu diteruskan jangan? Gak mau? Kalau enggak mau jadi butuhnya apa? Perubahan. Biar jadi apa? Murah. Jadi yok kita sama-sama dorong perubahan. InsyaAllah dari Bandung ini akan menyebar, semangatnya ke seluruh Jawa Barat. Amin. Yang perubahan nomor berapa? Satu!" jelas Anies.
Dalam kunjungannya itu, Anies didampingi oleh diantaranya Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan dan caleg dapil Jabar 2 dari Partai Nasdem Rajiv.