Jumat 01 Dec 2023 20:59 WIB

Dewan Pakar TKN Ungkap Strategi Prabowo-Gibran Agar Milenial Dapat Rumah Murah

Totok sudah usul ke Prabowo, menunjuk menteri khusus yang menangani perumahan.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Pasangan capres-cawapres no urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didampingi Ketua TKN Rosan Perkasa Roeslani di acara Rakornas TKN-TKD Prabowo-Gibran di Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan capres-cawapres no urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didampingi Ketua TKN Rosan Perkasa Roeslani di acara Rakornas TKN-TKD Prabowo-Gibran di Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Program rumah murah yang diinsiasi pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dipastikan bisa menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah, generasi milenial dan gen z. Hal itu mencakup pembangunan rumah di perdesaan maupun perkotaan.

Program rumah murah pasangan nomor urut 2 berencana mengurangi backlog perumahan (kesenjangan jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat) yang mencapai sekitar 12,7 juta. Prabowo-Gibran memiliki program membangun 500 ribu unit rumah tapak dan 500 ribu unit hunian vertikal (rusunami dan rusunawa) di perkotaan. 

Selain di perkotaan, pasangan ini berencana merenovasi rumah dipedesaan yang ditargetkan mencapai dua juta rumah pada tahun kedua menjabat. Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Paulus Totok Lusida mengatakan, program rumah Prabowo-Gibran bagi masyarakat berpenghasilan rendah, generasi milenial dan gen Z dipastikan mendapatkan harga terjangkau. 

Salah satu cara agar harga rumah tersebut terjangkau yakni pemberian subsidi. Menurut Totok, bentuk pemberian subsidi yang akan dilakukan, yaitu menanggung biaya pembangunan dan maintenance lift terutama pada pembangunan rumah hunian vertikal. Karena dalam pembangunan hunian vertikal yang terdiri dari 30 lantai, harga pembangunan dan perawatan lift yang paling mahal.

"Nah, apartemen (rumah hunian vertikal) itu kita bangunnya itu tidak bisa cuma lima lantai, karena penghabisan lahan. Karena yang butuh banyak. Jadi disediakan 30 lantai untuk 30 unit. Kemudian pembangunan itu yang paling mahal di biaya lift, dan itu ditanggung pemerintah. Supaya masyarakat tidak menanggung pembangunan biaya maintenance dan operasional lift," kata Totok di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) tersebut menjelaskan, selain memberikan subsidi, Prabowo-Gibran juga melakukan pemberian sewa rumah bagi mereka yang belum mampu membeli rumah murah tersebut. Skema pembelian ataupun sewa rumah murah ini tentunya tidak akan memberatkan masyarakat.

"Nah, yang rusun (rumah hunian vertikal) itu bisa dilakukan rent to own. Maksudnya skema pembelian hunian dengan sewa terlebih dahulu," ujar Totok.

Dia sangat yakin program rumah Prabowo-Gibran ini bisa berjalan dan diterima oleh masyarakat berpenghasilan rendah, generasi milenial dan gen Z. Hal ini dikarenakan rumah merupakan sebuah kebutuhan dasar bagi setiap masyarakat.

"Rumah itu merupakan kebutuhan dasar, orang bisa hidup tenang dan bisa maju ke depan, mendidik anaknya. Untuk hal tersebut, saya yakin bisa jalan. Kan kalau memang tidak mampu bisa sewa, pasti berebut," ungkapnya.

Agar program tersebut berjalan, Totok mengaku, sudah mengusulkan kepada Prabowo untuk menunjuk menteri yang khusus menangani perumahan. Sehingga program rumah murah itu bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan dan pembangunannya tidak terjadi hambatan.

"Terapkanlah Menteri Perumahan yang berdiri sendiri. Supaya bisa kita jalankan, karena apa? Karena perumahan developer itu bukan kontraktor, dia mencangkup banyak instansi, dia harus berdiri sendiri. Jadilah dia Menteri Perumahan dan Penataan Kota. Ya, Pak Prabowo sekali lagi sudah setuju," kata Totok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement