Ahad 03 Dec 2023 13:24 WIB

Menkominfo Ungkap Telah Menindak 96 Isu Hoaks Terkait Pemilu 2024

Konten-konten negatif tersebut terdapat di berbagai akun di dunia maya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Hoaks (ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Hoaks (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya untuk mendorong terciptanya Pemilu 2024 damai. Menkominfo, Budi Arie Setiadi,   mengungkapkan bahwa kementeriannya telah menindak 96 isu hoaks terkait Pemilu 2024.

"Oh ada ada 96 (isu hoaks). tapi sudah kita takedown dan kita bersihkan," kata Budi di Solo, Sabtu (2/12/2023).

Baca Juga

Budi mengatakan konten-konten negatif tersebut terdapat di berbagai akun di dunia maya. Kendati demikian Budi mengatakan bahwa konten yang mengandung hoaks dan ujaran kebencian di Pemilu 2024 tidak sebanyak Pemilu 2019 lalu.

"Dibanding 2019 jauh lebih menurun drastis, tahun ini jauh lebih kondusif dan kita mengharapkan  pemilu 2024 adalah pemilu damai," ucapnya.

Budi mengatakan Kominfo akan secara tegas menindak konten-konten negatif selama Pemilu 2024. Sejumlah konten yang ditindak yakni konten yang mengandung hoaks, ujaran kebencian, fitnah, dan merendahkan martabat orang lain.

"Ya kita sudah mengimbau kan, jadi kalau ada yang begitu di ruang digital ya pasti akan kita ambil langkah-langkah sesuai perundang-undangan yang berlaku sesuai harapan KPU juga sebagai penyelenggara pemilu," ungkapnya.

Dikutip dari laman Kominfo, Kominfo bersama dengan Bawaslu dan Polri meluncurkan Desk Pengawasan Pemilu. Salah satu fungsi Desk Pengawasan Pemilu untuk mengantisipasi sebaran hoaks Pemilu 2024 yang makin mengkhawatirkan. Sejak 17 Juli hingga 26 November 2023, Kominfo sudah menemukan 96 isu hoaks Pemilu yang tersebar menjadi 355 konten. 

“Hari ini masa Kampanye Pemilu 2024 resmi dimulai. Namun sepanjang bulan November 2023 saja sudah beredar 39 isu hoaks terkait Pemilu. Artinya lebih dari satu isu hoaks terkait Pemilu yang beredar setiap harinya. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama, karena berbagai konten negatif mulai dari konten mengandung hoaks, hingga ujaran kebencian akibat perbedaan pilihan, sudah banyak ditemui dan tentunya mengancam persatuan kita” kata Budi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement