Ahad 03 Dec 2023 13:19 WIB

Tim Penggalangan TKN Prabowo-Gibran Meminta Relawan tak Serang Pribadi Paslon Lainnya

Cara berpolitik dengan menyerang kandidat lain dinilai tak sesuai adat timur.

Pasangan capres-cawapres no urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka  menghadiri Rakornas TKN-TKD Prabowo-Gibran di Jakarta, Jumat (1/12/2023). Rakornas Yang digelar secara tertutup tersebut membahas stategi dan teknis kampanye untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan capres-cawapres no urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menghadiri Rakornas TKN-TKD Prabowo-Gibran di Jakarta, Jumat (1/12/2023). Rakornas Yang digelar secara tertutup tersebut membahas stategi dan teknis kampanye untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Komandan Tim Penggalangan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sangap Surbakti mengajak seluruh relawan mengampanyekan Prabowo-Gibran di seluruh wilayah Indonesia menggunakan cara-cara yang santun dan tak menyerang pribadi dua kandidat Capres-Cawapres lainnya. 

Sangap mengatakan, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan Putra-Putra terbaik bangsa yang dipilih Partai Politik dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang.  Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tak sesuai adab ketimuran.

Baca Juga

"Yang kita soroti itu tentunya Visi-Misi pasangan yang maju dan dikonversi dengan pengalaman yang dimiliki kandidat itu. Menyerang personal tak sesuai adab kita, Pak Prabowo dan Mas Gibran juga sudah menyampaikan, jangan menyerang pribadi capres dan cawapres lainnya," ujar Sangap di sela-sela Rakornas TKN Prabowo-Gibran di Hotel Borubudur, Jakarta, Sabtu (2/12).

Selain tak menyerang pribadi dua pasangan lainnya, jelas Sangap, ia juga mengajak para relawan yang sudah berkeringat mengampanyekan Prabowo-Gibran untuk tidak gampang tersulut emosi ketika mendapati serangan dari tim pemenangan dua kandidat Capres-Cawapre lainnya.

Kedewasaan dalam kampanye, menurut Sangap, juga dapat memenangkan empati para pemilih. Pemilih diyakini cenderung memilih pasangan Capres-Cawapres yang tak banyak bermain drama.

"Pemilih kita itu semakin hari semakin cerdas. Mereka semakin paham, yang menyerang dengan cara-cara tak beradab dan cenderung menghasut itu merupakan pihak yang ketakutan mengalami kekalahan. Untuk itu jangan terpancing emosi jika di lapangan ada tim dari paslon lain menghasut," papar Sangap.

Dosen Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia ini menyarankan, bila relawan Prabowo-Gibran menemukan pihak yang menghasut pasangan Prabowo-Gibran di lapangan pada masa kampanye, para relawan tersebut diminta merangkul dan mengajak dialog mereka.

"Jangan sedikit-sedikit lapor polisi dan seterusnya. Ajak saja ngopi, dialog untuk menyadarkan para penghasut itu," tandasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement