REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Anies-Muhaimin (Amin) meluncurkan Safari Natal. Jubir Anies Baswedan, Indra Charismiaji mengatakan, agenda ini sangat penting salah satunya dalam rangka mencegah upaya-upaya cuci otak kepada pemilih.
Ia mengungkapkan pengalaman pribadi tentang itu. Charis menyampaikan, setidaknya sejak enam tahun terakhir, di grup-grup percakapan dan media-media sosial selalu muncul fitnah-fitnah tentang sosok Anies Baswedan.
Mulai dari mengatakan kalau Anies menjadi Gubernur DKI, kekacauan akan terjadi di Jakarta karena berubah menjadi seperti Suriah. Selain itu, semua warga DKI akan diislamkan kalau Anies terpilih memimpin Jakarta.
"Akhirnya, banyak mencuci otak saudara-saudara kami yang tidak kenal sosok Anies Baswedan," kata Charis di Sekretariat Timnas Amin, Senin (4/12).
Ia berpendapat, upaya-upaya mencuci otak seperti itu bisa menimbulkan kebencian yang luar biasa kepada sosok-sosok yang mereka sebenarnya sama sekali tidak kenal. Bahkan, kebencian itu pernah pula Charis buktikan.
"Saya pernah tanya, apakah kenal Pak Anies, tidak, tidak pernah bertemu kok bisa bencinya luar biasa," ujar Charis.
Maka itu, ia merasa, perlu kembali mengenalkan sosok Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar kepada masyarakat sekitar. Sehingga, masyarakat mampu secara lebih luas mengenal mereka dari faktanya, bukan lagi dari katanya.
Terlebih, ia mengingatkan, Anies Baswedan sudah membuktikan diri selama lima tahun penuh sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut Charis, Anies sudah membuktikan diri memimpin DKI Jakarta untuk semua tanpa membedakan.
Charis menegaskan, tidak boleh lagi ada saudara-saudara kita yang tidak mengenal Anies atau Muhaimin menjadi korban. Artinya, termakan fitnah-fitnah yang disebarkan mereka yang tidak bertanggung jawab seperti 2017.
"Ini yang mau kita anjurkan, model-model kegiatan seperti ini, kita ingin guyub lagi, sudah saatnya bangsa ini tidak bertengkar, kita harus bersatu dan kita buat Indonesia yang adil dan makmur," kata Charis.