REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap saling memuji ditampilkan cawapres Muhaimin Iskandar dan cawapres Mahfud MD. Hal itu terjadi saat keduanya hadir dalam Dialog Interaktif Cawapres Mencuri Hati Kawula Muda yang digelar TV One.
Tepatnya, ketika Muhaimin dan Mahfud diberi kesempatan saling memberikan pertanyaan. Pertama, Mahfud menanyakan solusi Muhaimin untuk mengatasi persoalan lapangan kerja dan kesehatan mental yang melanda anak muda.
Menjawab itu, Muhaimin menekankan, pemerintah harus memiliki kesadaran kalau mengeluarkan anggaran besar, memfasilitasi dan mengafirmasi kaum muda merupakan investasi besar. Sebab, valuasinya jadi jangka panjang.
Dengan anggaran, fasilitasi dan afirmasi, ia merasa, kaum muda bisa cepat mendapat pekerjaan. Dari sana, pemerintah bisa hadirkan lapangan kerja, menjalankan industrialisasi dan memperkuat langkah-langkah hilirisasi.
Selain itu, ia menilai, kaum muda harus mendapat sentuhan dari pemerintah untuk bisa mengatasi kesehatan mental dari beratnya tantangan hidup. Atas jawaban itu, Mahfud malah menyampaikan pujian atas jawaban Muhaimin.
"Bagus menurut saya, itu realistis dan itu yang dibutuhkan," kata Mahfud, Rabu (6/12).
Kondisi serupa terjadi saat Muhaimin memberi pertanyaan kepada Mahfud tentang kurangnya perhatian serius pemerintah ke anak muda 5-10 tahun terakhir. Menurut Mahfud, itu harus jadi perhatian pemerintah mendatang.
Ia merasa, mungkin kesadaran tentang itu semua belum merata di kalangan pemerintahan, baik eksekutif maupun legislatif. Misal, jaringan internet yang sangat penting bagi anak muda, tapi kecepatannya baru 24,20 mbps.
Mahfud merasa, intervensi sudah bagus karena perluasan jaringan internet sudah 86 persen. Jadi, ia berpendapat, kita tinggal melanjutkan proyek BTS Kominfo yang selama ini ada untuk bisa mencapai target 100 persen.
Selain itu, Mahfud merasa, kita perlu memperluas layanan internet gratis yang selama ini sebenarnya sudah dimulai. Mendengar jawaban itu, giliran Muhaimin yang turut menyampaikan pujian atas jawaban yang diberi Mahfud.
"Ya, benar sekali apa yang disampaikan Pak Mahfud," ujar Muhaimin.
Setelah itu, sebenarnya ada satu lagi momen kekompakan Muhaimin dan Mahfud. Tepatnya, ketika mendapat jawaban tentang kriteria Mendikbud karena keduanya ternyata sama-sama ingin sosoknya berasal dari akademisi.