Kamis 07 Dec 2023 07:20 WIB

Anies Usung Transportasi Umum untuk Mewujudkan Kesetaraan

Anies menilai akan ada interaksi antarwarga di transportasi publik.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam konferensi pers usai menghadiri agenda Dialog Pers dan Capres dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam konferensi pers usai menghadiri agenda Dialog Pers dan Capres dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan urbanisasi akan terus terjadi di Indonesia dalam beberapa dekade ke depan. Ia memprediksi pada 2045 mendatang, 70 persen masyarakat akan tinggal di perkotaan atau kawasan urban.

Sehingga akses transportasi publik di perkotaan menurut Anies harus jadi perhatian sehingga dapat mengantisipasi kemacetan. Anies menceritakan pengalamannya selama lima tahun menjadi gubernur DKI Jakarta, dirinya mewujudkan transportasi publik yang nyaman sehingga dapat mengurangi kuantitas kendaraan pribadi di jalanan.

Baca Juga

"Karena dengan transportasi publik kita dapat membangun kesetaraan. Di dalamnya tidak ada perbedaan strata ekonomi. Dulu kan tidak. Warga yang ekonominya baik, akan naik kendaraan yang bagus. Warga yang ekonominya kurang baik, cenderung hanya memakai kendaraan sederhana," kata Anies dalam Rakernas Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Anies menjelaskan, prinsip transportasi yang diusung bukan hanya masalah memindahkan badan individu. Tapi sebagai wahana mempersatukan warga. Di dalam transportasi publik menurut Anies akan terjadi interaksi antarwarga dari berbagai strata ekonomi.

Tidak ada perbedaan antara CEO perusahaan dengan office boy bila sudah sama-sama berada di transportasi publik. Sehingga, menurutnya, di dalam transportasi publik itu, terjadi prinsip duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.

Dengan membenahi transportasi publik, lanjut Anies, juga dapat mengurangi dan meminimalisir polusi udara. Anies menyebut dari 28 kota metropolitan yang ada di Indonesia, memiliki kualitas udara yang buruk. Penyebabnya tidak lain karena asap kendaraan.

"Transportasi harus memudahkan, memberikan perasaan tenang karena aman, safetynya baik sehingga jauh dari resiko apalagi memakan korban. Lalu menurunkan emisi dan polusi," ujar Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement