Kamis 07 Dec 2023 19:03 WIB

Ganjar Sebut Mandeknya Investor ke IKN Bukan Masalah Besar

Ganjar sadar pembangunan IKN membutuhkan proses yang panjang.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melihat diorama pesawat nirawak di Rumah Teknologi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melihat diorama pesawat nirawak di Rumah Teknologi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM PASER UTARA -- Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres) pertama yang mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN), yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Persoalan investor yang masih wait and see disebutnya bukan masalah besar dalam proses pembangunan.

"Bukanlah. Kan ada orang yang berpikir semuanya serba swasta, tapi ini ibu kota negara, Bung. Untuk negara, untuk aset negara Bung, maka musti negara yang menyelesaikan pada tingkat mayoritas," ujar Ganjar di Menara Pandang IKN, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).

Baca Juga

"Kalau tidak, nanti swasta yang kendalikan," sambungnya menegaskan.

Di sana, ia memaparkan penguatan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sembari terus mendatangkan investor. "Pertama yang harus kita prioritaskan adalah kekuatan kita dulu. Kemudian untuk sektor-sektor pemerintah dalam arti aset yang harus dibangun, kita optimalkan dari anggaran kita. Ketika kemudian kita ada dukungan, maka harus kita ajak," ujar Ganjar.

Ia menyadari, pembangunan IKN akan melalui proses yang panjang dan tidak mungkin selesai dalam waktu lima tahun. Maka, pelibatan warga lokal merupakan kekuatan dalam pembangunan IKN.

"Karena sudah jadi undang-undang, pembahasannya pasti sangat panjang. IKN ini adalah cerita masa depan Indonesia, cerita modernitas, cerita kemajuan peradaban, cerita partisipasi, cerita ekonomi hijau, industri kreatif, industri digital dan masa depan anak-anak," ujar Ganjar.

Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara (IKN), terdapat lima tahapan pembangunan yang dirancang, mulai dari 2022 sampai dengan 2045. Tahap pertama yang tengah berlangsung pada 2022-2024 dibagi dalam tiga alur kerja besar, yakni pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan ekonomi. Selain itu, perumahan dalam bentuk rumah tapak maupun unit apartemen untuk ASN, TNI, Polri dan BIN juga akan dibangun di tahap satu.

Selanjutnya, berlangsung pada 2024-2029, di mana infrastruktur utama ditargetkan telah siap dihubungkan ke kawasan baru. Tahap ketiga pada 2030-2034, di mana sejumlah infrastruktur ditargetkan telah rampung seperti angkutan umum massal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan instalasi pengolahan air minum (IPAM).

Tahap keempat, pada 2035-2039 dengan dimulainya perkembangan di bidang pendidikan dan kesehatan. Terakhir pada 2040-2045, yang diharapkan pengembangan IKN telah mencapai pengembangan industri berkelanjutan serta pertumbuhan penduduk yang stabil.

Ia sendiri mengaku sering berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sosok-sosok lain yang memiliki komitmen dalam pembangunan IKN. Jika terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia menjamin akan menuntaskan pembangunan IKN pada masa periode kepemimpinannya.

"Saya sering diskusi setelah penetapan, saya juga diskusi dan soal IKN beliau (Jokowi) punya konsen yang luar biasa. Maka saya tampak bermaksud mengklaim, saya mungkin cukup paham apa yang disampaikan oleh beliau untuk kita tuntaskan," ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement