Kamis 14 Dec 2023 01:36 WIB

Posisi Ganjar Dinilai Dilematis Saat Debat Capres

Panggung debat capres dinilai direbut oleh Anies dan Prabowo untuk saling serang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) bersama caprea nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saling menyanggah pendapat saat sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) bersama caprea nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saling menyanggah pendapat saat sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai, debat capres pertama sukses memecah kebuntuan yang ada selama ini. Tapi, ia melihat, posisi Ganjar cenderung dilematis, tidak seperti Anies maupun Prabowo.

"Panggung ini diambil Anies dan Prabowo untuk saling serang," kata Pangi kepada Republika, Rabu (13/12).

Baca Juga

Meski begitu, ia menekankan, Ganjar memiliki beberapa poin yang bagus. Salah satunya soal pemberantasan korupsi karena Ganjar ingin tidak cuma memenjarakan, tapi memiskinkan dan menaruh mereka di Nusakambangan.

Sayangnya, ia merasa, posisi Ganjar dilematis karena tidak tegas untuk keberlanjutan dan tidak pula perubahan. Sedangkan, baik Anies maupun Prabowo, sudah memiliki posisi yang tegas, perubahan dan keberlanjutan.

"Karena, tantangan perubahan Anies, dia harus berpikir keras mengkritik, mengevaluasi, menyerang Prabowo," ujar Pangi.

Namun, Direktur Eksekutif Voxpol itu berpendapat, Anies memiliki kontak atau nuansa kebatinan karena yang mengusungnya di DKI Jakarta tidak lain Prabowo. Karenanya, Pangi melihat, Anies masih memiliki sedikit beban.

Di sisi lain, Prabowo yang mengusung keberlanjutan memang harus tampil menyerang Anies yang mengusung perubahan. Sedangkan, Ganjar yang masih belum tegas terlihat sangat problematis dengan posisinya sendiri.

"Ini yang saya lihat posisi Ganjar sangat tidak diuntungkan karena serba salah, serba sulit," kata Pangi.

Terlepas dari itu, ia menambahkan, debat capres perdana pada Selasa malam cukup memecah kebuntuan karena lebih cair. Sebab, ada kelucuan, ada gimik, ada saling mengkritik, saling mengevaluasi, bahkan ada saling sindir.

Salah satunya yang menarik perhatian tidak lain ketika Prabowo mencoba menyerang Anies yang mengkritik demokrasi di era Presiden Jokowi. Tapi, dikembalikan Anies dengan mengatakan Prabowo tidak tahan jadi oposisi.

"Tapi, tiga capres kita jiwa besar semua," ujar Pangi. 

photo
Jadwa dan Tema Debat Pilpres 2024 - (Infografis Republika)

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement