REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Seni, Budaya dan Olah Raga, Irwan Akib, membantah klaim Tim Sukses Pasangan Capres Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Tamsil Linrung, yang menyebutkan 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) akan menjadi saksi untuk mengawal suara pasangan tertentu dalam Pemilihan Presiden 2024.
Irwan menegaskan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) merupakan amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah sehingga kebijakan PTMA harus sejalan dengan Muhammadiyah, termasuk masalah politik praktis.
Sikap Muhammadiyah, kata Irwan, telah ditegaskan dalam Rapat Konsolidasi Nasional pada bulan November 2023 lalu di Yogyakarta, bahwa Muhammadiyah akan tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak mendukung partai politik atau pasangan capres-cawapres tertentu.
“Sebagai Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, kami tegaskan PTMA tidak terlibat urusan politik praktis dan tidak memiliki tautan dengan timses manapun, apalagi sampai digerakkan pihak lain untuk menjadi pelaksana kegiatan tertentu," kata Irwan, melalui siaran pers yang diterima Republika, Rabu (20/12/2023).
Irwan menegaskan bila ada yang mengklaim akan menggerakkan PTMA untuk kegiatan tertentu seperti menjadi saksi paslon tertentu, sudah pasti tidak benar. Sebelumnya Asisten Pelatih Tm Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Tamsil Linrung, mengatakan akan mengerahkan warga Kampus Muhammadiyah untuk mengawal pasangan Anies-Muhaimin.
Tamsil mencatat ada 172 Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) yang akan terlibat mengawal suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01.