REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan, bahwa ada banyak tempat yang tidak menerimanya untuk didatangi untuk kegiatan dialog dan kampanye. Hal itu disampaikan saat menghadiri kegiatan uji gagasan di Universitas Bina Bangsa sebagai rangkaian agenda kampanye di Serang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Anies mulanya menyampaikan terima kasih kepada pihak Universitas Bina Bangsa yang telah menerima kehadirannya. Lantas dia menyinggung "penolakan" yang dialaminya.
"Akhir-akhir ini banyak tempat yang enggak berani jadi tuan rumah," kata Anies di hadapan mayoritas para mahasiswa Universitas Bina Bangsa, Kamis.
Anies mengaku bersyukur bahwa Universitas Bina Bangsa masih menerima kehadirannya dan membuka ruang dialog dengan para mahasiswa. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu turut dicecari sejumlah pertanyaan dalam uji gagasan di tempat tersebut.
"Universitas Bina Bangsa membuktikan bahwa ini negeri merdeka dan kita punya kesempatan untuk berbicarakan apa saja," ujar dia.
Sebelumnya, pihak Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN menyampaikan bahwa ada sejumlah upaya pihak luar untuk menekan pihak AMIN. Kendati demikian, agenda kegiatan bertemu masyarakat di berbagai wilayah terus dilakukan.
Saat berkampanye Nusa Tenggara Barat (NTB), agenda 'Desak Anies' yang mulanya dijadwalkan di Tamam Budaya NTB secara mendadak dialihkan ke Kafe Sosial Pedjuang, Lombok pada Selasa (19/12/2023).
"Kami rasakan bukan hanya sekali, sudah berkali-kali. Last minute, izin dibatalkan secara sepihak. Ini adalah negeri merdeka yang semua memiliki hak ayang sama untuk menjalani proses kampanye, dan ini adalah masa dimana kita boleh melakukan dialog di ruang terbatas. Bukan di ruang terbuka, dan ini adalah ruang terbatas," ujar Anies di Lombok, NTB, selumbari.
Anies lantas menyinggung pemerintah agar bersikap netral terhadap semua paslon yang sedang berkegiatan kampanye. "Saya ingin mengimbau kepada pemerintah untuk memberikan arahan kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara. Agar bersikap netral dan tidak mempersulit salah satu calon, baik itu pilpres maupun pileg," tutur dia.