Jumat 22 Dec 2023 20:57 WIB

Cawapres Muhaimin Janjikan Kredit Usaha Anak Muda, 5 Persen dari APBN

AMIN akan memastikan lima persen anggaran dari APBN untuk kaum muda Indonesia

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di lokasi untuk mengikuti sesi Debat Kedua Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua ini mengangkat tema Ekonomi Kerakyatan dan Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur dan Perkotaan.
Foto: Republika/Thoudi Badai
Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di lokasi untuk mengikuti sesi Debat Kedua Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua ini mengangkat tema Ekonomi Kerakyatan dan Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur dan Perkotaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar menjanjikan Kredit Usaha Anak Muda (KAMU). Nilainya sebesar lima persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“AMIN akan memastikan lima persen anggaran dari APBN atau sekitar Rp 150 triliun kita khususkan untuk kamu-kamu kaum muda Indonesia. Kami berikan akses sebanyak-banyaknya untuk jadi pelaku ekonomi yang baik," jelas dia dalam Debat Cawapres di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Cawapres nomor urut satu itu pun menjanjikan pemberian anggaran sebesar Rp 5 miliar per desa. Tujuannya demi mendorong pembangunan nasional.

Dalam pemaparannya, Muhaimin mengatakan, ia menyaksikan dan menjadi bagian dari pemerintah yang memiliki kewenangan mutlak. Terutama pimpinan tertinggi bagi menghadirkan keadilan dan kemakmuran rakyat.

“Inilah yang disebut sebagai slepet. Bagian dari kewenangan untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan," tutur dia.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menuturkan, slepet seperti sarung yang dibawanya. Di kalangan santri bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan sekaligus mengingatkan yang lalai.

Cak Imin menegaskan, slepet seperti disrupsi,dan awal dari perubahan. “Bayangkan, 100 orang di Indonesia kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia. Artinya, ini keadaan yang tidak adil, ini harus kita slepet," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement