Kamis 28 Dec 2023 12:32 WIB

Kampanye di Banyuwangi Temui Petani, Cak Imin: Haram Hukumnya Impor Saat Panen

Cak Imin mengaku akan lebih memperhatikan nasib petani ke depan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat menyambangi para petani dalam rangkaian kampanye di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat menyambangi para petani dalam rangkaian kampanye di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyambangi para petani saat melakukan safari kampanyenya di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023). Dalam kesempatan itu, Cak Imin menyampaikan pandangannya tentang kebijakan impor. 

"Memang impor enggak bisa dihindari, tapi ketika panen jangan coba-coba impor," kata Cak Imin saat mengunjungi para petani Desa Mangir, Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023). 

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Cak Imin menjelaskan desain pangan nasional dengan konsep yang diusung oleh AMIN, yakni contract farming. Juga utamanya tentang peningkatan produksi hingga minimalisasi impor.

"Desain pangan nasional harus dijalankan. Impor enggak terlalu penting, bahkan kalau hari-hari panen haram hukumnya impor, supaya harganya naik. Kalau kepepet baru impor," tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. 

Cak Imin menjanjikan bakal lebih memperhatikan nasib petani ke depan. Dia pun menargetkan terjadi reformasi dalam bidang pertanian di Indonesia yang lebih mandiri dan menjamin kesejahteraan. 

"Moga-moga setelah AMIN menang enggak kepepet, mudah-mudahan produksi bagus dan kebutuhan pangan tercapai. Perubahan-perubahan untuk mewujudkan kemakmuran," tutur dia. 

Diketahui, pada momen akhir tahun 2023, Cak Imin dan Anies Baswedan banyak melakukan kegiatan kampanye di wilayah Jawa Timur. Wilayah Jawa Timur merupakan kawasan strategis yang diperebutkan para paslon capres/cawapres di Pilpres 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement