REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coach Timnas Anies-Muhaimin (Amin), Tamsil Linrung, meluncurkan program canvasing sapa warga jelajah Pulau Jawa di Posko Deputi Saksi dan Pengorganisasian, Kamis (28/12/2023). Sebanyak 30 armada disiapkan untuk mengajak masyarakat memenangkan dan menjadi saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin.
Dia menjelaskan, mobil dalam berbagai ukuran tersebut juga dibekali dengan alat peraga kampanye. "Perdana hari ini, armada bergerak ke Yogya diikuti oleh 100 personel. Kami akan bertemu dengan sejumlah simpul pendukung Amin yang berkomitmen menjaga suara Amin," kata Tamsil di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Canvasing sapa warga jelajah Pulau Jawa, merupakan inisiatif untuk ekstensifikasi basis dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor 1. Upaya mengaktivasi simpul baru yang siap langsung bergerak intensif menemui warga, mengajak menjadi saksi relawan Amin.
Menurut Tamsil, kian mendekati hari pencoblosan animo masyarakat mendukung pasangan Amin semakin tinggi. Dia menengarai, hal itu didorong oleh performa amin di dalam debat yang berhasil mengkomunikasikan gagasan dan program sesuai harapan rakyat. Selain itu, kata dia, dukungan terbuka sejumlah tokoh masyarakat nasional dan lokal turut membangkitkan keberanian mendukung Amin.
"Ini tren, terbaca di dalam survei-survei, bahwa masyarakat kian mengenal Anies-Muhaimin. Memahami program kerja dan gagasan yang ditawarkan. Bahkan pencarian informasi tentang paslon Amin mengalami kenaikan yang signifikan," ucap Tamsil.
Canvasing sapa warga jelajah pulau Jawa, juga diintegrasikan dengan kampanye partisipatif mengawal pilpres bersih tanpa kecurangan. Tamsil berharap, kelompok masyarakat dari berbagai elemen, termasuk pesantren ikut menurunkan santrinya untuk memantau tenpat pemungutan suara (TPS) secara ketat pada 14 Februari 2024.
"Kita melihat animo masyarakat sangat tinggi dalam menyaksikan penghitungan suara di TPS. Hal itu tercatat dalam survei CSIS, di mana sebanyak 51,3 responden berencana hadir menyaksikan perhitungan suara. Ini artinya, rakyat ingin pilpres yang kredibel, tanpa kecurangan dan manipulasi," ujar Tamsil.