Jumat 29 Dec 2023 15:39 WIB

LSI Denny JA Ungkap Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Turun dan Dikalahkan Anies-Muhaimin

Citra gemoy Prabowo dinilai efektif tingkatkan kepercayaan publik.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan sambutan saat pertemuan dengan relawan se-Sragen di Ndayu Park, Sragen, Jawa Tengah, Ahad (24/12/2023). Sebanyak 1.200-an relawan siap untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada 20 kecamatan di Sragen dalam Pilpres 2024 Februari mendatang.
Foto: Republika/Prayogi
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan sambutan saat pertemuan dengan relawan se-Sragen di Ndayu Park, Sragen, Jawa Tengah, Ahad (24/12/2023). Sebanyak 1.200-an relawan siap untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada 20 kecamatan di Sragen dalam Pilpres 2024 Februari mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan tren penurunan elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sebulan terakhir disebabkan sikap pasangan ini yang plin-plan terhadap Presiden Joko Widodo.

Adjie menyebut Ganjar-Mahfud yang diusung koalisi PDIP dan PPP tidak memiliki sikap yang jelas terkait kebijakan Jokowi. Yakni, antara masih mendukung dan melanjutkan program Presiden Jokowi atau berseberangan secara terbuka dengan Presiden Jokowi. 

Baca Juga

"Pak Ganjar pada Maret sampai September 2023 positif ke Jokowi. Periode Oktober-November 2023 negatif dan menyerang Pak Jokowi. Lalu Desember 2023 positif lagi ke Jokowi," kata Adjie, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Sikap plin-plan ini menurut Adjie telah berimplikasi kepada penurunan elektabilitas pasangan Ganjar Mahfud. Di mana mereka kata dia semakin ditinggalkan oleh para pemilih yang puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Menurut Adjie pemilih yang dulu membuat angka elektabilitas Ganjar tinggi kini mulai banyak yang pindah untuk memilih Prabowo. 

Di saat Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas, justru pasangan Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming Raka menurut Adjie terus menguat. Alasannya karena pasangan 2 konsisten dengan slogan melanjutkan program pemerintahan Jokowi.

Selain itu, Prabowo-Gibran kian menguat karena Prabowo mengubah image dan gaya komunikasinya. Adjie menilai image gemoy yang disematkan pendukung Prabowo cukup efektif untuk meningkatkan kepercayaan publik.

Lalu lanjut Adjie, penampilan Gibran pada saat debat cawapres pekan lalu juga turut memperkuat elektabilitas Prabowo-Gibran. Di mana penampilan pada debat membuat publik semakin tahu sosok Gibran dan menilai positif penampilan putra sulung Presiden Jokowi itu saat debat. 

"Gemoy membuat Pak Prabowo makin disukai. Lalu ada faktor Gibran semakin populer dan semakin disukai," ujar Adjie.

Berdasarkan angka survei LSI Denny JA terbaru yang dirilis hari ini, pasangan Prabowo Gibran mengalami kenaikan suara dibandingkan angka survei yang dilakukan LSI Denny JA awal Desember 2023 lalu. Saat itu suara 02 masih 41,2 persen sekarang baik menjadi 43,3 persen. Kemudian di periode yang sama, suara pasangan Anies-Muhaimin meningkat dari 23,8 persen naik menjadi 25,3 persen. Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud turun dari 26,8 persen menjadi 22,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement