Jumat 05 Jan 2024 15:10 WIB

Prabowo Mau Impor Sapi Perah, Ekonom Sebut Ada Pihak yang Diuntungkan

Rendahnya produktivitas susu domestik jangan jadi kesempatan importir ambil untung.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Sapi perah merumput di peternakan dekat Oxford, di Pulau Selatan Selandia Baru pada 8 Oktober 2018 (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Mark Baker
Sapi perah merumput di peternakan dekat Oxford, di Pulau Selatan Selandia Baru pada 8 Oktober 2018 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mempertanyakan rencana calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah dari India demi mewujudkan program susu gratis. Huda menilai program ini hanya akan menguntungkan pihak tertentu.

"Impor untuk sapi perah sangat-sangat menguntungkan bagi importir sapi, plus perusahaan susu sapi dalam negeri," ujar Huda saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Namun, Huda mendorong lebih komprehensif melihat rencana tersebut. Sebab, lanjut Huda, dampak negatif akan mengiringi program tersebut jika benar teralisasikan.  

"Yang sengsara adalah peternak sapi perah lokal yang akan semakin tertekan akibat impor sapi perah program Prabowo ini," ucap Huda.

Huda menyebut perlunya kajian lebih cermat dalam rencana impor sapi perah. Huda berharap rendahnya produktivitas dalam negeri tidak justru menjadi kesempatan bagi importir sapi perah meraih keuntungan. 

"Jadi buat apa dikampanyekan lagi perihal susu gratis ini jika hanya menguntungkan pengusaha susu sapi dan importir sapi perah," kata Huda.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement