Sabtu 06 Jan 2024 08:38 WIB

Pengamat Militer: Debat Capres Harus Bahas Visi Indonesia Poros Maritim Dunia

Pengamat militer sebut devat capres harus membaas visi Indonesia poros maritim dunia.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Debat Capres 2024. Pengamat militer sebut devat capres harus membahas visi Indonesia poros maritim dunia.
Foto: voa
Debat Capres 2024. Pengamat militer sebut devat capres harus membahas visi Indonesia poros maritim dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebut, setidaknya ada empat topik krusial yang harus dibahas dalam debat capres pada akhir pekan ini. Salah satunya topik pemberantasan korupsi alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam).

Anton menjelaskan, topik tersebut penting dibahas karena dua kali survei risiko korupsi di sektor pertahanan yang dilakukan Transparency International menemukan bahwa Indonesia masuk kategori tingkat risiko korupsi tinggi. Hasil survei bertajuk Government Defence Integrity Index tahun 2015 dan 2020 itu memasukkan Indonesia dalam kategori D.

Baca Juga

Selain itu, kata dia, pengadaan alpahankam yang seringkali dikaitkan dengan kerahasiaan dan sensitif telah menjadikan sektor ini rawan korupsi. "Oleh karena itu, pemberantasan korupsi di sektor pertahanan dan keamanan menjadi krusial dibahas dalam debat mengingat tidak ada satupun dokumen visi misi capres menyinggung isu ini," kata Anton ketika dikonfirmasi Republika, Jumat (5/1/2024).

Anton melanjutkan, topik kedua yang harus dibahas adalah soal kesejahteraan prajurit TNI/Polri. Dia menyebut, semua capres dalam dokumen visi-misi memang mengangkat isu ini, tapi tak ada satupun yang mengelaborasi bentuk kebijakan yang akan diambil untuk mewujudkannya.

Menurut dia, karakteristik pengabdian personel TNI/Polri berbeda dengan ASN pada umumnya. Karena itu, para capres seharusnya menyampaikan tawaran ide spesifik dalam debat capres mendatang. "Perbaikan kesejahteraan prajurit TNI/Polri ini sangat krusial dalam mewujudkan profesionalisme," ucapnya.

Topik ketiga yang harus dibahas dalam debat adalah pembangunan kekuatan pertahanan. Sebab, semua capres dalam dokumen visi-misinya tidak mengaitkan ide pembangunan kekuatan pertahanan dengan perkembangan lingkungan strategis di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity) serta ancaman perang yang bersifat lintas dimensi dan domain.

"Oleh karena itu, elaborasi pemikiran capres terkait rencana pembangunan kekuatan pertahanan dikontekskan dengan perkembangan lingkungan strategis dan ancaman perang kontemporer menjadi sangat relevan," kata Kepala CIDE itu.

Topik keempat yang semestinya dibahas adalah soal keberlanjutan visi menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Pasalnya, tidak ada satupun capres yang secara eksplisit memuat visi poros maritim dunia dalam dokumen visi-misi.

Padahal, kata dia, visi poros maritim penting sebagai pengakuan bentuk negara Indonesia. "Dalam konteks ini, pemikiran para capres terkait evaluasi dari visi poros maritim dunia menjadi krusial mengingat salah satu elemen penting dalam pembangunan," katanya.

Debat ketiga Pilpres 2024 yang merupakan debat kedua antarcapres akan digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (7/1/2024) malam. Debat tersebut mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Ajang adu gagasan itu akan mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Gelaran debat yang dimoderatori oleh Anisha Dasuki dan Aryo Ardi itu bakal disiarkan secara langsung di empat stasiun televisi naungan MNC Group.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement