REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto merupakan kode keras bahwa RI mendukung penuh pasangan Prabowo-Gibran.
Ujang menyebut, pertemuan Jokowi dengan Prabowo di salah satu restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024) malam WIB, itu dilakukan dua hari menjelang debat capres ketiga. Sehingga, kata dia, khalayak bisa menilai Jokowi memberikan dukungan penuh kepada Prabowo.
"Kalau kita melihat dan menilai pertemuan Prabowo dengan Jokowi saya lihat dukungan yang serius dari Jokowi kepada Prabowo-Gibran. Kedua tentu dalam konteks itu, Jokowi juga memberi dorongan, semangat dan support untuk Prabowo yang akan mengikuti debat," kata Ujang kepada Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Menurut Ujang, dukungan dari Jokowi untuk pasangan Prabowo-Gibran semakin diperlihatkan secara terang-benderang. Hal itu bisa juga diartikan sebagai tekanan supaya pasangan nomor urut 2 itu dapat memenangkan Pilpres 2024 dengan satu kali putaran saja.
Apalagi, elektabilitas pasangan tersebut sudah di atas 40 persen atau unggul jauh dibandingkan dua pasangan calon lainnya. "Karena elektabilitasnya tinggi, dalam konteks itu perbincangan keduanya mungkin ingin memastikan perkembangan-perkembangan kampanye politik dan situasi dan memastikan apakah bisa menang 1 putaran atau tidak," ujar Ujang.
Meski memiliki elektabilitas tinggi, Ujang melihat, pasangan Prabowo-Gibran membutuhkan dukungan dari Jokowi. Walau bagaimana pun juga, sambung dia, sikap seorang presiden yang masih berkuasa dapat menentukan hasil akhir apakah Prabowo-Gibran berhasil menang atau tidak.
Sebelumnya, Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, pertemuan digelar di Rumah Makan Seribu Rasa karena menu dan masakan di restoran tersebut enak. "Malam ini, Bapak Presiden rileks sejenak mencoba masakan nusantara. Saat makan malam, Presiden didampingi Menhan Bp. Prabowo Subianto," kata Ari