Senin 08 Jan 2024 06:47 WIB

Ganjar Kecewa Prabowo dan Anies Banyak Keliru Data dalam Debat

Ganjar mempersilakan Prabowo sebagai menhan berdebat dengan DPR.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erik Purnama Putra
Capres nomor urut 2, Ganjar Pranowo memaparkan visi misi saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (7/1/2024).
Foto:

Ganjar Pranowo, ogah menagih ajakan saingannya, Prabowo Subianto, yang ingin berbicara lebih dalam dan detail mengenai data mengenai pertahanan di luar forum debat. Menurut Ganjar, harusnya Prabowo menyelesaikan semua pembicaraan di ajang debat capres.

Karena konteksnya mereka berdebat bertiga antara Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar adalah dalam forum debat capres. Dia tidak ingin ada lagi forum lain.

"Tidak perlu (memenuhi ajakan Prabowo). Debatnya hari ini. Kenapa musti besok. Kalau tidak siap jangan berdebat. Kalau mau persiapkanlah dengan baik debat itu," kata Ganjar usai mengikuti debat ketiga capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad malam WIB.

Ganjar memahami, waktu yang diberikan oleh moderator selama berdebat sangat terbatas. Tetapi, menurut Ganjar, di situlah ujian bagi siapa pun untuk memanfaatkan waktu singkat dalam debat capres. Menurut dia, setiap capres harus dapat memanfaatkan waktu yang sedikit itu untuk menjawab pertanyaan di depan publik.

Dia tidak ingin ada jawaban merasa tidak punya waktu menjelaskan, dan justru mengajak lawan untuk berbicara di ruang lain. Apabila Prabowo ingin berbincang dan berdebat dalam kapasitasnya sebagai menteri pertahanan, Ganjar mempersilakannya berdebat dengan DPR.

Sedangkan bila ingin berdebat dengan dirinya dan Anies, harus di dalam forukm debat resmi yang telah disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kalau memang waktunya terbatas, di situlah ujiannya yang paling bagus. Jangan menantang pada ruang lain," ucap Ganjar.

Dalam beberapa kali kesempatan saat debat capres ketiga, Prabowo menolak blak-blakan untuk membicarakan data detial tentang pertahanan. Karena Prabowo beralasan tidak elok membuka data pertahanan negara di ruang publik karena menyangkut rahasia penting pertahanan negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement