REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menerima bila salah satu pesaingnya, Anies Baswedan, memberikan nilai 11 dari 100 untuk kinerja sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo mengaku menerima dengan lapang dada penilaian tersebut.
"Alhamdulillah, saya diberi nilai 11 dari 100. Itu nilai luar biasa. Pertama kali dalam hidup saya, saya terima nilai itu dari orang yang saya beri kebaikan," kata Prabowo, saat berkampanye di Jambi, Selasa (9/1/2024) dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.
Anies memberikan nilai 11 dari 100 terhadap kinerja Prabowo sebagai Menhan ketika mereka berada di panggung debat capres ketiga di Istora Senayan Jakarta pada Ahad (7/1/2024) lalu. Ketika itu mereka berdebat dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Saat debat, Anies banyak mengkritik kebijakan Prabowo sebagai Menhan. Bahkan Anies kembali menyinggung 340 ribu kepemilikan tanah Prabowo di saat masih banyak prajurit TNI yang tidak memiliki rumah.
Sehari setelah debat, Anies mengatakan, Kemenhan tidak memikirkan rumah dinas (rumdin) bagi prajurit TNI. Mantan gubernur DKI Jakarta itu mempertanyakan bagaimana prajurit TNI bisa memiliki performa maksimal apabila kesejahteraannya tak dipikirkan.
"Jangan sampai saat mereka sedang tugas sambil dapat WA (WhatsApp) istrinya, kontrakan rumah belum dibayar dan mereka sedang tugas di tempat jauh," kata Anies saat berkampanye di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Menurut dia, persoalan kesejahteraan bagi prajurit harus menjadi prioritas, baik anggota TNI, Polri, maupun ASN di lingkup pertahanan. Anies menilai alokasi anggaran Kemenhan sekitar Rp700 triliun itu menjadi masalah apabila tidak untuk kesejahteraan prajurit.
Pada era Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, kata Anies, gaji prajurit itu naik sebanyak sembilan kali, sedangkan para era ini kenaikan gaji prajurit hanya terjadi tiga kali. "Ya, ini ada masalah. Anak buahnya diminta kerja luar biasa, tetapi tidak ada dukungan yang baik," katanya.