REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengibaratkan seekor semut saat berkunjung ke Kantor DPP Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Semut yang dimaksud, kata dia, terkait dengan kisah Nabi Ibrahim Alaihisalam yang dibakar oleh Raja Namrud. Saat itu ada mukjizat, seluruh binatang membantu meniup untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
"Termasuk semut, oleh binatang besar diketawain. Kamu ngapain semut ikut meniup? Apa artinya tiupan kamu itu? Jawaban semut, saya tahu tiupan saya tidak ada artinya, tetapi hanya menunjukkan saya berada di pihak mereka," kata Said kepada awak media.
Said pun menanggapi terkait adanya fenomena para ulama yang ditawari uang banyak agar tak mendukung kandidat tertentu dalam Pilpres 2024. Dia mengaku tidak mungkin ditawari uang karena dirinya adalah "semut".
Sejak zaman dahulu, menurut dia, sudah sering terjadi bahwa banyak fenomena ulama yang ditawari uang dalam kepentingan politik. Menurut dia, Imam Al Ghazali pun sudah menjelaskan terkait dengan adanya ulama yang bisa dibeli. "Saya menaruh simpati kepada Anies dan Muhaimin," kata Said.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali tak menampik bahwa kunjungan Said Aqil itu berisi pembicaraan mengenai politik. Ahmad mengaku tak bisa secara spesifik menjelaskan isi pembicaraan tersebut.
"Apakah tidak ada urusan politik? Ini kantor partai politik, biasanya kantor partai politik berbicara politik. Kalau di masjid, bicara tentang akhirat," kata Ahmad Ali.
Baca juga: Dilanda Rasa Sempit dan Sulit Jalani Hidup? Baca Doa yang Diabadikan Alquran Ini
Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.