REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mewanti-wanti capres yang ia usung, Ganjar Pranowo, supaya mempelajari lagi sejarah Indonesia secara detail. Supaya begitu sudah terpilih menjadi presiden di Pemilu 2024, Ganjar dapat mengetahui rakyat seperti apa yang ia pimpin.
"Pak Ganjar. Insya Allah kalau situ menang ini didengar banyak orang. Yang harus dipelajari pertama adalah pelajaran sejarah yang benar," kata Megawati, saat berpidato di HUT PDIP ke 51 di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Selain belajar dari sejarah, Megawati juga mengingatkan Ganjar untuk belajar mensejahterakan rakyat dari negara-negara lain yang sudah maju lebih dulu.
Mega menyinggung ketika Presiden Soekarno mengajak pemimpin China mau bergabung dengan negara-negara yang sebelumnya sama-sama terjajah. Ketika Indonesia sudah merdeka menurut Mega, Cina masih dikuasai Tirani dan masih terjajah oleh bangsa asing.
Tapi walau baru merdeka seutuhnya dan menjadi negara berdaulat belakangan setelah Indonesia, China justru cepat tumbuh dan naik kelas menjadi negara maju.
Kuncinya menurut Mega adalah China berhasil menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak bangsa sejak masih kanak-kanak.
"Xi Jinping pernah berkirim kepada saya. Waktu itu Mbak Puan yang hadir ke sana (Cina). Bahwa di sana sekarang sudah tidak ada lagi kemiskinan sampai ke tingkat desa," ucap Mega.
Yang jadi pertanyaan Mega kapan Indonesia bisa seperti Cina memberantas kemiskinan sampai ke tingkat desa.
Mega berpesan kepada Ganjar dan Mahfud bila nanti menjadi presiden dan wakil presiden, supaya mengelola APBN untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sampai ke tingkat desa.
Dengan alasan itulah lanjut Megawati dirinya menyandingkan Ganjar dengan sosok pendekar hukum, Mahfud MD yang punya komitmen penuh memberantas korupsi. Karena korupsilah kata dia yang selama ini menggagalkan upaya mensejahterakan rakyat.
"Jadikan betul kalau ada Pak Mahfud, jangan ada lagi ada korupsi korupsi. Kamu (Ganjar) mesti itung APBN dengan kementerian keuangan. Indonesia itu kaya raya itu benar," ucap Mega.