Rabu 10 Jan 2024 19:12 WIB

Anies Dilaporkan ke Bawaslu, JK Malah Bilang Bagus: Jokowi Bisa Jadi Saksi

Menurut JK, Anies merujuk data yang disampaikan Jokowi soal lahan milik Prabowo.

Rep: Eva Rianti / Red: Andri Saubani
Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memberikan keterangan pers mengenai dinamika Pilpres 2024 di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memberikan keterangan pers mengenai dinamika Pilpres 2024 di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (wapres) RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengomentari ihwal calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan yang dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI soal lahan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seluas 340 ribu hektare. JK menyinggung Presiden RI Joko Widodo karena data yang disampaikan Anies saat debat capres pada Ahad (7/1/2024) itu merujuk pada data yang disampaikan Jokowi saat Pilpres 2019 lalu. 

"Bagus itu. Kalau diperiksa gampang, Anies minta kesaksian dari Pak Jokowi," kata JK saat memberi keterangan pers di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).  

Baca Juga

Jokowi diketahui pernah mengungkit kepemilikan lahan Prabowo dalam debat capres 2019. Mulanya Jokowi menjelaskan capaian pemerintah periode pertamanya yang berhasil memberikan konsesi perhutanan sosial kepada masyarakat adat, petani, dan nelayan seluas 2,6 juta hektare.

Lantas, Jokowi mengungkit kepemilikan lahan oleh Prabowo seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh. Pada saat itu, Prabowo menyebut lahan itu milik negara, dirinya hanya mendapat izin untuk mengolahnya. 

"Pertama yang ngomong (data 340 ribu hektare lahan Prabowo) kan Pak Jokowi. Anies kalau ditanya dari mana datanya, dari Pak Jokowi. Panggil Pak Jokowi, nah baru ramai negeri ini," jelasnya.  

photo
Komik Si Calus : Nazar - (Republika/Daan Yahya)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement