Rabu 10 Jan 2024 23:36 WIB

Mahfud MD Bakal Tabrak Koruptor: Mundur Wir!

Mahfud mengutamakan pemberantasan korupsi ketika sudah resmi terpilih.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD hadir dalam kegiatan Tabrak Prof di warung kopi STK di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (10/1/2024). Kegiatan ini dihadiri ratusan pemuda.
Foto: Republika/Rizky Suryarsndika
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD hadir dalam kegiatan Tabrak Prof di warung kopi STK di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (10/1/2024). Kegiatan ini dihadiri ratusan pemuda.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD menegaskan akan mengutamakan pemberantasan korupsi ketika sudah resmi terpilih. Mahfud meyakini hal itu dapat berkontribusi menyejahterakan rakyat Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Prof Mahfud dalam kegiatan Tabrak Prof! di warung kopi STK di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (10/1/2024). Kegiatan ini dihadiri ratusan pemuda. Mereka aktif bertanya kepada Mahfud soal persoalan bangsa. 

"Apa yang Prof tabrak kalau terpilih?" tanya salah seorang pemuda dalam kegiatan itu. 

"Korupsi dan pelanggaran hukum. Hukum Harus ditegakkan untuk kesejahteraan rakyat," jawab Mahfud.

Mahfud optimistis kesejahteraan rakyat dapat meningkat ketika penegakkan hukum diwujudkan. Oleh karena itu, Mahfud menilai penegakkan hukum akan diupayakannya ketika terpilih di Pilpres 2024.

"Orang bicara kesejahteraan rakyat, kalau hukumnya tidak tegak tidak akan ada gunanya," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Mahfud menegaskan bakal melakukan tindakan tegas bagi koruptor, termasuk "menabraknya". Mahfud mengisyaratkan tak memberi ampun bagi pelanggar hukum. 

"Saya tabrak. Mundur, Wir (bagi pelanggar hukum)," ucap Mahfud. 

Sebelumnya, dalam debat Pilpres 2024, cawapres nomor 3 Mahfud MD menyoroti soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tak sampai tujuh persen. Mahfud menyoroti Indonesia, kaya raya dengan SDM dan SDA yang ada. Namun, ada korupsi dalam ekonomi. 

"Di ekspor, impor, dan konsumsi. Karena banyak korupsi dan itu terjadi. Korupsi terjadi di bumi, di pertambangan, laut ada korupsi, pesawat terbang juga ada korupsi. Akibatnya rakyat miskin," kata Mahfud.

Mahfud menyampaikan hasil blusukan ke daerah selama ini. Ia bertemu sama Teddy di Padang, pegawai angkutan truk. Tidak bisa dapat subsidi minyak karena tidak sampai karena korupsi. 

"Maka kuncinya memberantas korupsi. Perlu penegakan hukum. Karena kalau investasi diperas, usaha diperas. Itulah Indonesia saat ini. Maka, kita harus lawan korupsi," kata Mahfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement