Sabtu 13 Jan 2024 14:43 WIB

Kubu 01 dan 03 Mendekat, Sekjen Gerindra: Saya Juga Komunikasi dengan Hasto PDIP

Sekjen Gerindra ungkap komunikasi dengan partai pengusung Anies masih tertutup

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani merespons dengan santai ihwal mulai mendekatnya kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin dan pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. Merapatnya dua kubu itu diketahui terkait kemungkinan berkoalisi mengalahkan pasangan Prabowo-Gibran apabila Pilpres 2024 berjalan dua putaran.

"Bagi kami, itu sesuatu yang biasa-biasa saja. Kami menyambut dengan baik komunikasi yang terjadi di antara pasangan calon nomor berapapun," kata Muzani kepada wartawan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024) malam.

Muzani menyebut, pihaknya sebagai pengusung pasangan Prabowo-Gibran juga menjalin komunikasi dengan kubu Ganjar-Mahfud. Muzani mengaku berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

"Kami juga punya komunikasi yang baik dengan, misalnya, saya dengan Mas Hasto. Itu lah sebenarnya proses demokrasi Indonesia, meskipun pintu depan tertutup, tapi pintu belakangnya komunikasi," ujarnya.

Muzani mengatakan, komunikasi antara dirinya dan Hasto bahkan terjadi di arena debat capres-cawapres. Dalam satu kesempatan, Muzani meminta Hasto untuk tetap membuka ruang komunikasi dengan Gerindra, meski kini kedua partai sedang bertarung untuk memenangkan jagoan masing-masing

"Saya mengatakan 'Mas, meskipun di antara kita pintunya masih tertutup, tolong jendelanya kita buka'. Mas Hasto (merespons dengan) senyum dan tertawa berkata 'iya, iya,iya'," kata Muzani.

Di sisi lain, kata Muzani, pihaknya juga tengah berupaya membuka jendela komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai pengusung pasangan Anies-Imin. Namun, jendela komunikasi itu kini belum terbuka.

"Kedip-kedipan sudah. Ya baru kedipan kami. Sono (pihak PKB) belum membalas kayaknya," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.

Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, pihaknya terus membuka jendela komunikasi dengan partai lain untuk mengantisipasi "suasana dan arah politik ke depan". Kerja sama antarpartai dibutuhkan untuk mengelola Indonesia yang besar dan punya beragam masalah.

"Itu berkali-kali diucapkan oleh Pak Prabowo bahwa negara sebesar ini enggak mungkin dikelola oleh satu orang atau satu kelompok orang. Karena itu, Pak Prabowo bertekad kalau nanti beliau terpilih jadi presiden, beliau akan mengajak semua kekuatan untuk bersama-sama membangun negara," kata Muzani.

Terlepas dari semua komunikasi yang dijalin, Muzani masih berkeyakinan bahwa pasangan Prabowo-Gibran akan memenangi pilpres dalam satu putaran. Keyakinan itu berlandaskan pada hasil survei internal yang mendapati elektabilitas Prabowo-Gibran terus melonjak.

Sementara itu, belakangan mencuat narasi soal kubu Anies-Imin dan kubu Ganjar-Mahfud bakal berkoalisi seiring munculnya prediksi Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Kedua kubu akan bergabung untuk mengalahkan Prabowo-Gibran pada putaran kedua.

Seiring dengan narasi tersebut, kubu Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud terpantau mulai mendekat. Hal itu terlihat dari berbagai tanda. Di antaranya, Anies bersalaman dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani usai debat ketiga Pilpres 2024 di Jakarta pada Ahad (7/1/2024) malam WIB.

Kemudian, pada Rabu (10/1/2024), saat PDIP berulang tahun yang ke-51, Anies dan Cak Imin kompak menyampaikan ucapan selamat dan berharap ada kesolidan di dalam organisasi partai banteng. Elite PDIP merespons positif ucapan selamat itu.

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar tidak memungkiri adanya peluang berkoalisi dengan kubu Ganjar-Mahfud untuk menghadapi pilpres putaran kedua. Adapun capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo enggan merespons pertanyaan wartawan terkait kemungkinan koalisi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement