Senin 15 Jan 2024 10:42 WIB

Tiga Capres Cawapres Kompak Pensiunkan PLTU Untuk Jalankan Transisi Energi

Paslon 01 ingin lekas suntik mati PLTU, sementara paslon 02 dan 03 ingin bertahap.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Lanskap pemukiman nelayan dengan latar belakang PLTU di Kawasan Muara Tawar Segarajaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023) (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Lanskap pemukiman nelayan dengan latar belakang PLTU di Kawasan Muara Tawar Segarajaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden kompak memasukan rencana mematikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada buku visi misi dan program prioritas. Kontestasi tiga capres cawapres dalam menjalankan target NZE dituangkan dalam penjelasan program.

Pada pasangan nomor urut 01, Anies Basewdan dan Muhaimin Iskandar menjelaskan, salah satu program prioritas dalam mencapai target transisi energi adalah mengurangi pembangkit listrik berbasis batu bara. "Membatasi pembangunan baru dan memensiundinikan pembangkit listrik bertenaga batu bara yang diprioritaskan dari Jawa dan Bali, diikuti wilayah-wilayah lainnya pada waktunya," tulis AMIN dalam visi misinya dikutip Republika, Senin (15/1/2024).

Baca Juga

Sedangkan, paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga akan melakukan hal yang sama. Dalam mempensiunkan PLTU, Prabowo-Gibran ingin langkah ini dilakukan secara hati hati. Melanjutkan rencana yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Prabowo Gibran akan mengedepankan asas keadilan dan keberimbangan.

"Melanjutkan program mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (coal-fired power plant retirement) dengan berdasarkan pada asas keadilan dan keberimbangan," tulis Prabowo Gibran dalam visi misinya.

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, paslon nomer urut 03 juta menuliskan semangat yang sama. Ganjar-Mahfud memilih pensiun PLTU harus dilakukan secara bertahap dengan secara paralel membangun pembangkit berbasis energi yang lebih bersih untuk mencapai target NZE. "Melaksanakan secara konsisten kebijakan transisi energi menuju energi bersih terbarukan dengan antara lain meningkatkan porsi energi terbarukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, melakukan penutupan dan penghentian secara bertahap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara," tulis Ganjar-Mahfud.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN), Irvan Pulungan, dalam sebuah diskusi pekan lalu mengatakan, Tim AMIN sepakat untuk melakukan pensiun PLTU secara cepat, khususnya di wilayah yang oversupply seperti di Jawa, Madura dan Bali. "Visi-misi kami bicara mengenai perlu ada percepatan pensiun dini PLTU," kata Irvan.

Sedangkan Eddy Soeparno selaku Juru Bicara TKN Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran memilih rencana ini untuk dilakukan secara bertahap. Menurut Eddy perlu adanya perhitungan yang matang dan juga mempertimbangan kesiapan pasokan energi untuk menjaga perekonomian nasional.

"Kita akan langsung melakukan pensiun dini PLTU, itu kelihatannya baik kepada masyarakat dan publik, itu tentu positif responnya, tetapi coba disampaikan kendalanya apa. Itu perlu dilakukan jadi jangan hanya populis tapi realistis," kata Eddy.

Senada dengan yang tertulis dalam visi misi, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud, Edi Sutrisno juga menilai pensiun dini PLTU harus dilakukan secara bertahap. Menurutnya, jika dilakukan secara ekstrim maka akan menggangu stabilitas industri, yang saat ini masih bergantung pada daya yang diproduksi oleh PLTU.

"Itu perlu ada reviu karena ini bertahap tidak boleh ekstrem. Kalau kita langsung tutup itu bahaya juga buat keberlangsungan usaha-usaha yang masih bergantung dengan itu (PLTU)," ujar Edi.

Pada 21 Januari 2024, KPU akan kembali menggelar Debat Cawapres. Dalam debat kedua para Cawapres, isu yang diangkat adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement