REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD hadir di forum Tabrak Prof! di Seulawah Kupi, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Ahad (14/1/2204) malam.
Mahfud berbincang santai dengan puluhan generasi z dan milenial. Hadir pula kelompok masyarakat dari Madura dan wilayah sekitar Medan. Berbagai tema dibicarakan dalam kegiatan ini.
Dalam acara Tabrak Prof, warga yang hadir boleh bertanya apa saja. Mahfud menyebut yang pertanyaannya paling bagus mendapat jaket bomber berisi patch 21 program Ganjar-Mahfud.
Yang menarik, perempuan yang berprofesi sebagai guru asal Medan bernama Maria Simbolon mengaku terang-terangan belum memutuskan pilihan dalam Pilpres 2024 nanti. Maria merasa masih bimbang. Maria pun menyinggung idealisme yang dipegang Mahfud apakah akan berubah atau tidak kalau terpilih.
"Prof ini idealis, tapi apa tetap akan idealis? Kami bosan, dengar politisi yang banyak janji, tapi melempem saat menjabat nanti," tegas Maria 'menabrak' langsung Mahfud MD dalam keterangan pers pada Senin (15/1/2024).
Mahfud pun tegas menjawab tak akan mengorbankan reputasi dan integritasnya selama puluhan tahun terjun di dunia politik. Mahfud menjamin tetap menjaga rekam jejaknya ketika terpilih nantinya.
"Saya sudah sejak reformasi berkecimpung, 24 tahun lebih. Tentu tidak akan merusak reputasi saya, dan berubah lima tahun ke depan. Justru saya akan semakin tegas. Saya akan benahi penegak hukumnya. Kita akan tabrak dan sikat semua itu Wir," ujar Mahfud.
Belum puas atas jawaban itu, Maria ingin Mahfud menyebut 3 program paling prioritas dari 21 program Ganjar-Mahfud. Mahfud pun menilai semuanya prioritas. Mahfud yakin dalam waktu 5 tahun, 21 program unggulan ini akan tuntas karena anggarannya mencukupi.
Di akhir acara, Mahfud memberikan jaket bomber kepada Maria Simbolon. Mahfud pun kembali berpesan, untuk menggunakan hak pilih pada 14 Februari 2024.
"Saudara akan memilih wakil rakyat, dan Capres-Cawapres. Gunakan hal pilih saudara dengan hati nurani. Sehingga terpilih pemimpin yang layak. Generasi muda, jangan mudah terintimidasi dan terprovokasi. Berani nyatakan sikap, memilih untuk Indonesia," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.