Kamis 18 Jan 2024 10:39 WIB

F-PDI Saran Gibran Mundur, Golkar dan Gerindra tak Setuju

Pemerintahan Kota Solo dinilai tetap berjalan meski Gibran ambil cuti.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua DPRD dari partai Golkar Taufiqurrahman tak setuju saran F-PDIP soal Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya, Kamis (18/1/2024).
Foto: Republika/ Alfian Choirul
Wakil Ketua DPRD dari partai Golkar Taufiqurrahman tak setuju saran F-PDIP soal Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya, Kamis (18/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Partai Golkar dan Gerindra Kota kota Solo beri respons terkait pernyataan F-PDIP yang meminta Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya. Kedua partai tersebut tak setuju saran jika putra sulung presiden Jokowi tersebut mundur. 

Wakil Ketua DPRD dari partai Golkar Taufiqurrahman selama ini pemerintah Gibran berjalan dengan baik meskipun ia mengambil cuti. Namun, permintaan Gibran mundur adalah hak dari fraksi PDIP. 
 
“Itu kan haknya PDIP ya, kalau dilihat dari sisi kinerja menutup pandangan saya selama ini pemerintahan berjalan baik-baik saja. Nggak ada masalah dengan cuti Pak Wali,” kata Taufiqurrahman, Kamis (18/1/2024).
 
Permintaan mundur terkait cuti yang diambil Gibran karena maju sebagai cawapres menurutnya tak relevan. Pasalnya, selama ini sudah ada bagi tugas antara Wali Kota Solo dengan Wakil Wali Kota dan juga Sekda. 
 
“Kalau ini pemerintahan banyak masalah karena cuti ini, coba di konfirmasi ke Pak Wawali (Teguh), berat nggak menurut Pak Wakil, Pak Wawali juga tahu, Pak Wawali dan Pak wali sudah membagi tugas yang benar, Pak Sekda sudah jalan dengan baik, saya lihat tidak ada relevansi dengan cuti untuk diminta mundur. Tapi fraksi PDIP Monggo saja karena itu pendapat, tapi kalau pendapat saya belum perlu,” katanya. 
 
Di sisi lain, Ketua DPC Gerindra Ardianto Ardianto Kuswinarno yang sekaligus ketua F-Gerindra-Pan menyatakan tidak setuju dengan permintaan F-PDIP agar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mundur. Ia mengatakan permintaan tersebut hanya bentuk emosional dan mencari-cari kesalahan. 
 
“Itukan hanya sekedar mereka fraksi itu kelihatan kalau muncul kecewa terus mencari kesalahan. Yang dikatakan cuti tidak efektif sebagai Wali Kota ukuran dari mana ? Mencari kesalahan tidak pada tempatnya, itu emosional,” katanya. 
 
Ardianto juga membantah jika cuti yang diambil Gibran mengganggu efektivitas pemerintahan. Pasalnya jika menilik perwali yang disoal F-PDIP itu memang sudah tersendat bahkan sebelum Gibran maju sebagai Cawapres. 
 
“Beliau kalau cuti sehari, dua hari dan itu tidak mengganggu pemerintahan di Kota Solo, Kota Solo baik-baik saja tidak ada yang membuat heboh. Cutikan sudah diatur undang-undang, jadi Mas wali itu orang yang tidak suka menabrak aturan. Jadi, kami percaya sekali dengan mas Wali,” katanya.
 
“Itu sebelum beliau maju sebagai cawapres, itu memang tersendat sendiri pengajuan dan sebagainya memang sudah ada tarik ulur, tersendat. Jadi bukan karena mas wali juga awalnya,” katanya mengakhiri.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement