Kamis 18 Jan 2024 12:07 WIB

Gus Ipul Bicara Soal Abu Bakar Baasyir, Yenny Wahid: Sebagai Sekjen PBNU Tepat, Tapi ...

Yenny Wahid menilai kelompok yang berhaluan anti-Pancasila tak perlu diberi ruang.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (tengah)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang juga Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Diketahui, Gus Ipul sebelumnya meminta warga NU agar tak memilih pasangan calon yang didukung Abu Bakar Ba'asyir.

"Dalam politik ini semua yang berhaluan melawan Pancasila saya rasa tidak perlu diberikan ruang terlalu besar dalam panggung politik di Indonesia," ujar Yenny di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga

Menurutnya, saat ini perlu diwaspadai kelompok-kelompok yang membawa ideologi berlawanan dengan Pancasila. Karenanya, Gus Ipul sebagai Sekretaris Jenderal PBNU dinilainya sudah menyatakan hal yang tepat.

"Jadi dalam konteks itu, ucapan Gus Ipul itu sebetulnya sebagai Sekjen PBNU sudah pas. Nah kalau sebagai timses ya itu silakan dimaknai berbeda saja," ujar Yenny.

Diketahui, Gus Ipul meminta warga NU menggunakan hak pilih dengan memilih calon presiden yang mencerminkan cara berpikir NU. Ia pun mengimbau untuk menyaring informasi agar tak terjebak hoaks terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Ia juga meminta warga NU tak memilih calon yang didukung oleh orang yang berseberangan. Gus Ipul kemudian menyinggung pasangan calon yang didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir hingga Amien Rais. "Kita harus waspada pada kelompok lain yang berseberangan dengan NU apalagi cuma diiming-imingi posisi wakil presiden. Jangan mau pilih kelompok ini," ujar Gus Ipul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement