Ahad 21 Jan 2024 14:26 WIB

Eks Menteri Lingkungan Hidup Curiga Food Estate Hanya Diambil Kayunya

TPN Ganjar-Mahfud mempertanyakan food estate dikerjakan menhan, bukan mentan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Foto udara jaringan irigasi untuk mengairi kawasan food estate di Desa Mulya Sari, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Ahad (9/10/2022).
Foto: Makna Zaezar/ANTARA
Foto udara jaringan irigasi untuk mengairi kawasan food estate di Desa Mulya Sari, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Ahad (9/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Alexander Sonny Keraf, mencurigai proyek food estate atau lumbung pangan bukanlah program yang bertujuan untuk membangun ketahanan pangan. Dia menilai, ada motif ekonomi dari proyek di lahan seluas 600 ribu hektare di Gunung Mas, Kalimantan Tengah tersebut.

Sonny juga merupakan Menteri Negara Lingkungan Hidup pada era Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menuding, ada indikasi proyek itu bertujuan mengambil kayu saja. Caranya dengan membabat hutan tanpa benar-benar mengerjakan lumbung pangan.

"Saya mencurigai sejak awal bahwa rencana food estate singkong yang difokuskan di kawasan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sesungguhnya bukan mau membangun food estate, tapi saya curiga mohon maaf bahwa tujuannya adalah membabat hutan untuk mengambil kayunya," ujar Sonny lewat keterangannya di Jakarta dikutip Ahad (22/1/2024).

"Artinya untuk kepentingan ekonomi di dalamnya," kata Sonny yang menjabat Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud tersebut.

Dia curiga karena latar belakang proyek food estate dikerjakan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Padahal penanggung jawab proyek tersebut seharusnya menteri pertanian (Mentan).

Kecurigaan kedua adalah pemilihan singkong sebagai yang ditanam di area food estate. Namun, ia tak melihat adanya rencana awal hingga langkah selanjutnya dari penanaman singkong tersebut.

"Bayangkan saja luas areanya 600 ribu hektare, berarti kan besar-besaran bila sekali panen. Kalau benar untuk pangan maka seharusnya ada industri pabrik yang sangat besar yang akan mengolah hasil panen singkong tersebut untuk dijadikan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat," ujar Sonny.

"Herannya, kini proyek food estate malah tidak jelas ujung dan pangkalnya," ucap Sonny melanjutkan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dominggus Oktavianus Tobu Kiik mengatakan, Gibran Rakabuming Raka akan memberi kejutan soal isu food estate atau lumbung pangan. Kejutan itu akan disampaikan dalam debat calon wakil presiden (cawapres) di Jakarta.

Adapun debat malam ini adalah bertema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. Proyek food estate diperkiran akan diangkat cawapres untuk menyerang kandidat lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement