Advertisement

TKN Ungkap Skenario Hitam untuk Menjegal Pasangan Prabowo-Gibran

Ahad 21 Jan 2024 23:29 WIB

Rep: Prayogi/ Red: Tahta Aidilla

Ada pihak yang sengaja membangun narasi sesat bahwa presiden Jokowi layak dimakzulkan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA. --  Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhmanmemberikan keterangan pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Ahad (21/1/ 2024).

TKN Prabowo-Gibran memaparkan temuan beberapa skenario hitam untuk menjegal pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 diantara lain yaitu kecurangan yang dilakukan dengan menggunakan kekuasaan kepala daerah atau kementerian yang pejabatnya berafiliasi kepada parpol tertentu dan isu pemakzulan Presiden Jokowi serta isu lainnya.

Skenario pertama, melakukan kecurangan terstruktur, sistematis dan massif, menggunakan kekuasaan kepala daerah atau kementerian atau lembaga yang pejabatnya berafiliasi secara politik kepada Parpol tertentu dan mendukung Paslon tertentu.

"Contoh terbaru, dugaan penggunaan APBD Kota Semarang untuk pengadaan motor Vario warna merah, yang identik dengan warna Parpol tertentu. Lalu, dugaan mobilisasi ibu-ibu Dharma Wanita untuk menghadiri senam bersama istri calon presiden tertentu, di Sulawesi Utara, 17 Januari 2024 lalu.

Selanjutnya, dugaan dimanfaatkannya petugas pendamping desa dari Kementerian Desa, menjadi tim pemenangan salah satu Paslon.

"Kami mendapat informasi terakhir, ada petugas pendamping desa tidak berkenan mendukung Paslon tersebut, maka SK-nya tidak diperpanjang. Kemarin juga ada berita soal surat suara yang sudah tercoblos Paslon tertentu di Taiwan," ujarnya.

Skenario kedua, menggaungkan isu pemakzulan Presiden Jokowi dengan sengaja.

Habiburokhman menambahkan, ada pihak yang sengaja membangun narasi sesat bahwa presiden Jokowi layak dimakzulkan, tetapi tidak mampu memberikan bukti apapun, sebagaimana diatur pada Pasal 7A UUD 1945.

Skenario terakhir, memproduksi berita bohong atau fitnah. Salah satunya melalui peredaran massif koran Achtung, yang isinya memfitnah Prabowo.

"Mereka juga menghembuskan isu menteri akan mengundurkan diri dari kabinet. Ada juga mereka menghembuskan berita yang intinya mengadu domba prajurit TNI dengan masyarakat sipil," tutur politisi Partai Gerindra itu.

Sumber : Republika/Prayogi
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA