Senin 22 Jan 2024 09:34 WIB

Puji Penampilan Muhaimin di Debat Cawapres, Pengamat: Santai Tapi Agresif

Pengamat memuji penampilan Muhaimin di debat cawapres yang santai tapi agresif.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024. Pengamat memuji penampilan Muhaimin di debat cawapres yang santai tapi agresif.
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024. Pengamat memuji penampilan Muhaimin di debat cawapres yang santai tapi agresif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai penampilan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dalam debat malam ini terlihat lebih santai, berani, dan agresif.

Bahkan, Cak Imin juga dinilai berani menunjukkan sisi berbeda dirinya dengan kekuatan pemerintah, sehingga lebih menunjukan ciri khas kubu pro-perubahan.

Baca Juga

"Muhaimin kali ini tampil lebih santai, lebih berani dan lebih agresif," kata Umam dikutip dari siaran pers pada Senin (22/1/2024).

Dalam penampilan debatnya, Muhaimin melakukan sejumlah serangan terbuka, terutama pada kubu 02. Misalnya, ia mengaku kecewa pada komitmen pemerintahan Jokowi yang tidak serius dan memilih menunda pelaksanaan pajak karbon, hilirisasi ugal-ugalan, hingga devisa nikel yang sangat kecil.

Selain itu, Muhaimin juga terlihat beberapa kali berusaha memprovokasi dan memantik emosi kubu 02 untuk menyentil Prabowo, dengan menyebut adanya ketimpangan kepemilikan lahan 500 ribu hektare dibanding kepemilikan tanah rakyat yang rendah.

Muhaimin juga dinilai mencoba memprovokasi Gibran dengan menyampaikan istilah catatan Mahkamah Konstitusi. Bahkan, ia juga terkesan langsung menyerang pribadi Jokowi dengan menyinggung tentang isu ijazah palsu hingga sindiran soal penghormatan pada masyarakat adat bukan sesederhana memakai pakaian adat saat peringatan 17 Agustus setiap tahunnya.

Dalam debat keempat pada Ahad (21/1/2024) malam, membahas isu seputar pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement