Selasa 23 Jan 2024 06:35 WIB

Desak Anies di Museum Diponegoro Yogyakarta Batal Digelar, Izin Dicabut Mendadak

Izin Desak Anies dicabut secara mendadak oleh pihak pengelola Museum Dipenogoro.

Rep: Eva Rianti / Red: Andri Saubani
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan paparan saat acara Desak Anies. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan paparan saat acara Desak Anies. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara Desak Anies yang rencananya bakal digelar di Museum Diponegoro di Yogyakarta pada Selasa (23/1/2024) dikabarkan batal. Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' menyebut hal itu terjadi lantaran izin tempatnya dicabut secara mendadak oleh pihak pengelola tempat. 

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Timnas Pemenangan AMIN Iwan Tarigan pada Senin (22/1/2024) malam. Iwan menyayangkan problem tersebut karena tengah mempersiapkan jelang acara dan bahkan sudah tercatat ada ribuan peserta yang bakal hadir nantinya. 

Baca Juga

"Kami dari Timnas AMIN perlu menyampaikan bahwa acara Desak Anies yang rencananya di laksanakan besok Selasa 23 Januari 2024 mendadak malam ini izin tempat dicabut, padahal izin sudah diberikan, sedangkan sound system dan 5.700 peserta sudah terdaftar," kata Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (22/1/2024) malam.  

Iwan berujar bahwa sedianya acara Desak Anies dijadwalkan berlangsung pada pukul 12.30 WIB di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto, Tegelrejo, Yogyakarta. Meski mengalami kendala perizinan di titik tersebut, Iwan menyebut pihaknya tengah mencari alternatif.  

"Rencananya panitia akan tetap melaksanakan acara Desak Anies, Selasa di mana hari ini panitia sedang berusaha mencari tempat pengganti," ujarnya.  

Iwan meminta agar warga Yogyakarta tetap tenang, terutama yang hendak datang ke acara Desak Anies. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya hambatan yang dirasakan oleh panitia pelaksana Desak Anies Yogyakarta tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan rakyat kecil karena ekonomi yang semakin sulit dan biaya kebutuhan pokok yang semakin tinggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement