REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat komunikasi politik, Verdy Firmantoro, menilai debat terakhir khusus calon wakil presiden (cawapres) hanya memperlihatkan bahasa komunikasi non verbal yang melibatkan gimmick.

Ia menjelaskan hampir setengah durasi cara debat para cawapres hanya memperlihatkan hal-hal yang bersifat di luar gagasan. Menurut dia, hal tersebut sering kali menjadi peramai pada debat cawapres.

Ia menambahkan selama durasi acara debat tidak ada perdebatan mengenai gagasan di tengah narasi-narasi yang didebatkan para cawapres. 

Videografer | Havid Al Vizki

Video Editor | Fian Firatmaja