Selasa 23 Jan 2024 22:42 WIB

Gagasan Gibran Jadi Tren di Mesin Pencarian Usai Debat Cawapres

Berdasarkan penelusuran Tsamara di Google, tak ada kata kunci negatif terkait Gibran.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Erik Purnama Putra
Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Tsamara Amany.
Foto: Republika/Prayogi.
Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Tsamara Amany.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Tsamara Amany, tak sepakat dengan anggapan banyaknya sentimen negatif terhadap Gibran Rakabuming Raka usai debat pada Ahad (23/1/2024) malam WIB. Justru, gagasan yang dibawa oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 menjadi tren di mesin pencarian.

Tsamara mengatakan, berdasarkan hasil penelusurannya di Google, tidak ada kata kunci negatif terkait Gibran. Sebaliknya, kata kunci yang sedang naik di Google Trends saat ini adalah tentang inflasi hijau, yang merupakan pertanyaan Gibran.

"Kita jangan pakai indikator Drone Emprit (yang menyebut banyak sentimen negatif kepada Gibran). Media sosial tidak hanya Twitter, jangan kita hidup dalam satu bubble tertentu," kata Tsamara saat berbincang di salah satu televisi swasta di Jakarta, Selasa (24/1/2024).

Ihwal etika Gibran yang banyak dibahas di media sosial, Tsamara menilai cawapres lainnya juga tidak menunjukkan hal serupa yang baik dalam debat. Ia mencontohkan, Mahfud MD mengkritisi tentang program food estate dan penanganan hukum.

Namun, di sisi lain cawapres nomor urut 3 itu masih bagian dari pemerintah dan menangani persoalan hukum. "Beliau bagian dari pemerintahan. Apakah itu etis? Beliau menko polhukam dan hukum di bawah beliau," kata eks politikus PSI tersebut.

Tsamara menambahkan, cawapres Abdul Muhaimin Iskandar yang partainya juga juga bagian dari kabinet, malah ikut mengkritik kebijakan pemerintah dalam debat. Dia menilai, hal itu tidak etis, lantaran tak semestinya ketua dari partai politik yang ada di pemerintahan mengkritisi pemerintah.

Tsamara juga mengungkit penampilan capres Anies Rasyid Baswedan dalam debat sebelumnya menilai seenaknya kinerja capres Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan. Anies disebut mengkritisi Prabowo Subianto, yang notabene juga membantunya menjadi gubernur DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement