Rabu 24 Jan 2024 15:44 WIB

Anies: Ada Hikmah di Balik Pencabutan Izin 'Desak Anies'

Capres Anies Baswedan sebut ada hikmah di balik pencabutan izin acara Desak Anies.

Calon Presiden nomor urut 01, Anies Baswedan (kanan) dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono. Capres Anies Baswedan sebut ada hikmah di balik pencabutan izin acara Desak Anies.
Foto: Republiika/Silvy Dian Setiawan
Calon Presiden nomor urut 01, Anies Baswedan (kanan) dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono. Capres Anies Baswedan sebut ada hikmah di balik pencabutan izin acara Desak Anies.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan menyebut ada hikmah di balik pencabutan izin lokasi kampanyenya "Desak Anies" edisi pendidikan di Yogyakarta, Selasa.

"Semua ada hikmahnya. Jadi ketika dilakukan pembatasan-pembatasan, ya sudah dijalani saja. Dan anak-anak ini tangguh, teman-teman Ubah Bareng yang menyelenggarakan ini berhasil menyelenggarakan dalam waktu satu malam," kata Anies.

Baca Juga

Anies mengapresiasi kinerja tim Ubah Bareng atas berhasilnya acara Desak Anies. Pasalnya, acara yang paling ditunggu-tunggu saat Anies berkampanye keliling daerah itu, sempat dicabut izin penggunaan tempatnya secara mendadak.

Sehingga, yang sebelumnya dijadwalkan di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, berpindah lokasi di Rocket Convention Hall, Yogyakarta. Anies juga mengaku sangat senang melihat antusiasme yang ditunjukkan masyarakat Yogyakarta sehingga dirinya merasa bangga sebagai orang yang tumbuh besar di Kota Pendidikan tersebut.

Menurutnya, Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, anak-anak mudanya peduli dengan Indonesia, peduli untuk mendiskusikan soal pendidikan dan yang mereka sampaikan adalah hal-hal penting untuk kepentingan orang banyak.

"Jadi acaranya lancar meski persiapan terbatas dan buat yang mungkin berusaha tidak memberikan kesempatan (untuk kami berdiskusi), yakinlah bahwa rakyat akan mencari cara agar kebebasan berbicara tetap ada jalan," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement