Kamis 25 Jan 2024 07:09 WIB

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, FX Rudy: Kemarin Bilang Netral

FX Rudy membandingkan konsistensi Presiden Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Komentar Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo soal ketidakhadiran Jokowi di HUT PDIP ke51, Rabu (10/1/2024).
Foto: Republiika/Alfian Choir
Komentar Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo soal ketidakhadiran Jokowi di HUT PDIP ke51, Rabu (10/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo memberi tanggapan terkait pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan Presiden boleh kampanye serta memihak. Rudy sempat mengaku jika menanggapi hal tersebut bukanlah kapasitasnya.

Namun, ia sempat memertanyakan lantaran Jokowi sebelumnya pernah menyinggung soal netralitas. “Lha aturannya ada enggak, itu saja kalau saya. Saya mengomentari hal-hal yang kayak gitu kok tampaknya bukan kapasitas saya. Namun kalau presiden ikut kampanye memihak hla kenapa kemarin bilang netral? Hari ini netral besok mau ikut kampanye, memihak. Yang mau diikuti yang mana, gitu lho,” katanya ditemui di Kediamannya, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga

Ia juga sempat menyinggung pernyataan Jokowi yang mengatakan pejabat publik merupakan pejabat politik. Ia juga mengatakan meskipun semua orang punya hak untuk berpolitik namun itu ada aturannya.

“Kalau yang namanya kepala negara, kepala pemerintahan kalau menamakan dirinya sebagai pejabat politik yang mestinya mau menghormati dan menghargai partai politik, gitu lho,” tegasnya. 

"Itulah yang disampaikan oleh Presiden, semua orang punya hak berpolitik ya silakan saja, namun hak berpolitik itu ada aturannya kalau saya. Memihak boleh, kampanye boleh, waktu beliau jadi calon presiden kampanye cuti, kan undang-undangnya ada, lihat aja aturannya," katanya menambahkan. 

Rudy juga memertanyakan konsistensi pernyataan Presiden Jokowi. Ia juga sempat membandingkan bagaimana konsisten Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

“Konsistensi pernyataan itu yang dipertanyakan, konsistensi. Ketua Umum saya konsisten menolak ya menolak, menolak perpanjangan tiga periode, tolak karena tidak sesuai dengan amanat reformasi dan melanggar konstitusi, konsisten itu namanya,” tegas Rudy.

“Tapi kalau Pak Presiden ketika pertama kali menyampaikan netralitas nggak ikut cawe-cawe, akhirnya cawe-cawe dan sekarang mau ikut kampanye dan memihak itu yang mau saya ikuti yang mana sebagai rakyat,” lanjutnya. 

Kendati demikian, Rudy tetap berharap pemilu tahun ini berjalan dengan demokratis. Ia juga menyinggung demokrasi harus dijaga dengan konsisten. 

“Ya harapan saya tahun pemilu tahun ini betul-betul demokratis dan demokrasi kita tidak akan teracak-acak lagi gitu aja, jadi konsistensi perlu sekali dijaga,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement