REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut dua yakni Gibran Rakabuming mendapatkan penolakan dari masyarakat Madura dan Jawa Timur imbas dari debat calon wakil presiden yang baru-baru ini dilaksanakan.
Baliho dan spanduk yang tidak diketahui dipasang oleh siapa itu viral sebab narasi spanduk tersebut yang bertuliskan pernyataan penolakan Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden. Spanduk-spanduk tersebut tersebar di berbagai Kawasan seperti di Bangkalan Madura, Kota Malang, dan di Kabupaten Jember.
Narasi dalam spanduk tersebut beragam, namun menuju kepada satu pernyataan yakni menolak Gibran karena perbuatan miskin etika yang Ia lakukan ketika sedang melakoni debat cawapres kontra Mahfud MD.
Pedagang setempat yang diwawancarai merespon baik baliho yang dipasangkan di sekitar tempatnya ini. "Ya ini adalah akibat dari seseorang yang gapunya etika dan merendahkan orang yang lebih tua. Ini lah respon kami sebagai masyarakat.” Ucap Sutomo, seorang pedagang di Kabupaten Bangkalan, Madura. (26/1)
Saat ditanyakan kepada masyarakat sekitar mengenai siapa yang melatarbelakangi aksi pemasangan baliho penolakan Gibran ini, mereka mengaku tidak mengetahui. Mereka menyatakan bahwa baliho itu adalah buah dari kelakuan Gibran dan tidak perlu menyalahkan orang yang memasang spanduk tersebut.
Contohnya adalah spanduk bertuliskan “Yang Tidak Beretika Dilarang Masuk Kampung Ini” yang kami temukan di kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
“Kepada Gibran, tidak usah nyari orang di balik pemasangan spanduk ini. Ini adalah suara kami, kalau kalian tangkap orang kami maka kami akan lawan” Pungkas Sutomo.
Menurut masyarakat, jelas ini adalah media mereka untuk menyatakan ketidaksetujuan dan kekecewaan mereka terhadap perlakuan Gibran di debat cawapres kemarin.