Jumat 26 Jan 2024 19:33 WIB

Survei Ungkap Swing Voters Tentukan Arah Pilpres 2024

Elektabilitas capres cawapres masih bergerak dinamis

Rep: Rizky Suryandika / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Pemilu. Elektabilitas capres cawapres masih bergerak dinamis
Foto: Republika/Musiron
Ilustrasi Pemilu. Elektabilitas capres cawapres masih bergerak dinamis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Lembaga Skala Data Indonesia (SDI) mengungkapkan pentingnya bagi Capres-Cawapres untuk meraih simpati kelompok undecided dan swing voters. Sebab SDI menemukan peta politik di Pilpres 2024 ini masih dinamis. 

"Dinamika elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres masih bergerak dinamis sehingga Pilpres satu atau dua putaran masih belum bisa diketahui," kata Direktur SDI, Azka Abdi Amrurobbi dalam keterangannya pada Jumat (26/1/2024). 

Baca Juga

Azka mengungkapkan paslon Prabowo-Gibran menempati posisi puncak elektabilitas dengan memperoleh dukungan sebesar 45,7 persen dalam survei SDI. 

Disusul Anis-Muhaimin sebesar 27,6 persen, Ganjar-Mahfud sebesar 16,9 persen, dan yang tidak tahu/tidak menjawab (undecided voters) sebesar 9,8 persen. "Meski demikian, pemilih swing voters (pemilih yang masih dapat berubah pilihan) sebesar 19,6 persen," ujar Azka. 

Azka menekankan suara swing voters dan undecided voters sangat menentukan arah Pilpres ke depan. "Pilpres akan digelar satu atau dua putaran, salah satu variabel yang penting ialah ke mana arah suara swing voters dan undecided voters," lanjut Azka.

Sementara itu, peta elektabilitas partai politik bergerak dinamis dari temuan SDI. Beberapa partai yang memiliki kans untuk masuk ke Parlemen di antaranya, Gerindra (27,2 persen), PDIP (15,7 persen), NasDem (9,8 persen), Golkar (8,6 persen), PKS (8,3 persen), dan PKB (7,3 persen). 

Sedangkan partai-partai yang kemungkinan tidak masuk ke Parlemen yaitu Partai Buruh (0,2 persen), Partai Gelora (0,1 persen), PKN (0,2 persen), Hanura (0,2 persen), Garuda (0,2 persen), PBB (0,2 persen), Demokrat (2,5 persen), PSI (1,3 persen), Perindo (2,3 persen), PPP (0,8 persen), dan Partai Ummat (0,2 persen). 

Azka juga memaparkan dari hasil survei SDI bahwa debat Capres dan Cawapres cukup berpengaruh terhadap landasan publik memilih pasangan Capres dan 

Baca juga: Ingin Segala Urusan Dipermudah Allah SWT? Baca Doa dari Alquran Berikut Ini

Cawapres. Sebanyak 29,8 persen pemilih menganggap debat Capres dan Cawapres berpengaruh terhadap pilihannya dan 23,5 persen menganggap cukup berpengaruh. Sedangkan, 22,7 persen pemilih menganggap debat biasa saja, 4,2 persen kurang berpengaruh, dan 8,1 persen menanggap tidak berpengaruh sama sekali terhadap pilihan mereka. 

"Netralitas dalam Pemilu 2024 sangat penting. Dari hasil survei SDI, publik menganggap bahwa aparat negara yang paling netral ialah TNI, disusul oleh Kepolisian RI, dan ASN. Sedangkan, publik juga menganggap bahwa penyelenggara Pemilu yang paling netral ialah KPU, disusul oleh Bawaslu, dan DKPP," ujar Azka. 

Diketahui, survei nasional terkait elektabilitas pasangan calon Presiden-Wakil Presiden dan elektabilitas partai politik ini dilakukan pada rentang waktu 13 – 21 Januari 2024 dan menggunakan metode tatap muka langsung.

Sementara itu, jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.240 responden, margin of error ±2,78 persen, level of confidence 95 persen, dan teknik sampling berupa multi stage random sampling.

photo
Daftar pemilih tetap pada Pemilu 2024 - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement