Sabtu 27 Jan 2024 10:20 WIB

Pengamat: Elektabilitas Prabowo-Gibran Dipengaruhi Loyalis Jokowi

Pemilih Jokowi di Pilpres 2014-2019 masih loyal kepada Jokowi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Menhan Prabowo Subianto saat bersama Presiden Joko Widodo. (ilustrasi)
Foto: republika
Menhan Prabowo Subianto saat bersama Presiden Joko Widodo. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik sekaligus dekan FISIP Universitas Pamulang (UNPAM) Yusak Farchan menganalisis soal hasil survei naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran. Yusak mengamati kondisi ini terjadi karena loyalis Jokowi kini mendukung Prabowo-Gibran. 

Hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) menunjukkan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar memperoleh 17,1 persen suara responden, pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD memperoleh 20,2 persen. Adapun yang belum menentukan pilihan 7,4 persen. Sedangkan pasangan Prabowo - Gibran mendapatkan 55,3 persen 

Baca Juga

Yusak menyebutkan hasil survei INES ini menunjukkan pemilih Jokowi di Pilpres 2014-2019 masih loyal kepada Jokowi dengan mendukung Prabowo-Gibran. Inilah yang menurutnya menjadi faktor naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran.

"Figur Jokowi sampai saat ini masih dilihat masyarakat hal itu juga jadi faktor naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran," kata Yusak dalam keterangannya pada Jumat (26/1/2024).

Yusak juga mensinyalir suara pemilih PDIP akan tergerus pada Pilpres 2024. Hal ini dikarenakan lebih banyak dari pemilih PDIP sekaligus loyalis Jokowi beralih mendukung Prabowo-Gibran. "Mesin politik terus dilakukan dengan cara merangkul pemilih yang loyal Jokowi," sebut Yusak. 

Yusak memprediksi tingginya elektabilitas terhadap Prabowo-Gibran dapat membuat Pilpres hanya digelar dalam satu putaran. Sebab ia mengamati figur Prabowo-Gibran lebih tinggi suaranya ketimbang kandidat capres lainnya.

"Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran saja karena figur Prabowo-Gibran banyak dikenal dikalangan anak muda hingga yang tua ketimbang pasangan capres lainnya," ujar Yusak.

Diketahui, survei INES berlangsung pada 12-21 Januari 2024. Survei tersebut mengambil 2.180 responden usia 17 tahun ke atas dan pernah menikah di 34 provinsi. Survei menggunakan metode wawancara tatap muka dengan kuesioner. Adapun tingkat kesalahan maksimal 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif INES, Andri Gunawan mengatakan survei ini juga mengukur tingkat akseptabilitas terhadap ketiga capres. Hasilnya tingkat akseptabilitas oleh publik terhadap kepemimpinan Prabowo dinilai paling tinggi sebanyak 80,2 persen tingkat akseptabilitasnya. Sedangkan Ganjar Pranowo tingkat akseptabilitasnya 70,6 persen dan Anies Baswedan 68,6 persen. 

"Perlu dicatat bahwa dalam tahap akseptabilitas, pemilih menerima seorang calon. Penerimaan ini merupakan proses alam bawah sadar berbentuk persepsi yang terbangun," ucap Andri.

Guna mengetahui akseptabilitasnya, responden menilai penerimaan kualitas, kompetensi, integritas, profesionalitas, personalitas, perilaku, prestasi, reputasi, kepemimpinan, visi dari Capres. 

"Ada proses penilaian disini, dimana proses ini melahirkan penerimaan (akseptabilitas) pemilih terhadap calon," ujar Andri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement