Ahad 28 Jan 2024 19:40 WIB

Ganjar: Pendidikan Gratis atau Makan Gratis?

Ganjar menegaskan pendidikan dapat menjadi alat mengentaskan kemiskinan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Suasana kampanye akbar di mana rencananya Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo akan memberikan orasinya di Alun-Alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (28/1/2024).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Suasana kampanye akbar di mana rencananya Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo akan memberikan orasinya di Alun-Alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (28/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menggelar kampanye akbar di Alun-Alun Wates, Kulong Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di sana, ia menanyai seorang warga bernama Lilik untuk memilih pendidikan gratis atau makan gratis.

Diketahui, makan siang gratis merupakan program yang ditawarkan oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Rancangan anggaran untuk mewujudkan program tersebut adalah sekira Rp 450 triliun.

Baca Juga

"Bu mana pilihannya, sekolah gratis atau makan gratis?" tanya Ganjar kepada Lilik yang menjawab sekolah gratis, Ahad (28/1/2024).

Ganjar kemudian menanyakan alasan memilih program sekolah gratis. Lilik menjawab bahwa pendidikan adalah modal untuk anak-anaknya meraih masa depan yang lebih baik.

Ganjar pun sependapat dengan Lilik dan menyampaikan bahwa salah satu programnya adalah wajib sekolah 12 tahun dan gratis. Sebab, ia yang berasal dari keluarga miskin juga memahami sulitnya mencari uang untuk biaya sekolah.

"Maka sekolah gratis betul menjadi cita-cita kita semuanya. Saya berasal dari keluarga tidak mampu, waktu sekolah juga ngutang, bahkan pernah terlibat rentenir untuk membayar kuliah," ujar Ganjar.

Setelah itu, program pendidikan lain yang digagasnya adalah "Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana". Menurutnya, pendidikan merupakan solusi terbaik guna mendongkrak kualitas hidup keluarga miskin untuk mengubah nasibnya.

Karenanya, ia bersama Mahfud MD memiliki program tersebut. Sebab, pendidikan dapat menjadi alat untuk mengentaskan kemiskinan, apalagi jika didukung oleh kurikulum siap kerja bagi mereka yang mengenyam pendidikan tersebut.

"Itulah yang kemudian diharapkan nantinya mereka menjadi anak-anak hebat yang membantu kelaurganya, membantu orang tuanya, karena pasti mereka punya budi pekerti yang luhur," ujar Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement