Selasa 30 Jan 2024 19:36 WIB

TKN: Pencinta Jokowi Lebih Banyak Ketimbang Guntur Soekarnoputra

TKN Prabowo-Gibran sebut pencinta Jokowi lebih banyak ketimbang Guntur Soekarnoputra.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. TKN Prabowo-Gibran sebut pencinta Jokowi lebih banyak ketimbang Guntur Soekarnoputra.
Foto: Republika/Febryan A
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. TKN Prabowo-Gibran sebut pencinta Jokowi lebih banyak ketimbang Guntur Soekarnoputra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merespons pernyataan Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, Guntur Soekarnoputra yang menyebut Jokowi "bisa diapa-apain" kalau pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berhasil menjadi presiden-wakil presiden 2024-2029. TKN memberikan tanggapan karena meyakini Jokowi mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sekretaris TKN, Nusron Wahid mengatakan, pihaknya tak merasa terancam dengan pernyataan Guntur itu. Sebab, lebih masyarakat yang mencintai Jokowi ketimbang Guntur.

Baca Juga

"Kita tidak merasa terancam, wong pecinta Jokowi lebih banyak dari pada pecinta Pak Guntur maupun yang lain. Yang jelas pak Jokowi lebih dicintai, setidaknya tercermin dari hasil survei," kata Nusron kepada wartawan di Media Center TKN, Selasa (30/1/2024).

Kendati begitu, Nusron menegaskan bahwa TKN menghormati komentar putra dari Presiden Soekarno itu karena dia punya hak untuk berbicara. Di sisi lain, kata dia, apabila Prabowo-Gibran yang memenangi Pilpres 2024, maka semua pihak, termasuk lawan politik, akan dirangkul.

"Yang berseberangan tidak akan diapa-apain, malah akan kita ajak rekonsiliasi bersama-sama, bareng mengelola pemerintahan dan negara secara bersama sama," kata politikus Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Guntur mengatakan bahwa saat ini tim pemenangan fokus terlebih dahulu terhadap pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Adapun persoalan Joko Widodo (Jokowi) setelah masa kepemimpinannya habis, lebih baik dibahas nanti.

"Kalau itu (menang Pilpres 2024) sudah tercapai, kekuasaan dan hak prerogratif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Baru yang lain kalau kita apa-apain gampang, termasuk Jokowi tuh mau kita apain, kita nantilah," ujar Guntur di Rumah Aspirasi Relawan, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Saat ini, pemenangan Ganjar-Mahfud harus diprioritaskan jelang Pilpres 2024. Hal tersebut juga sesuai dengan ajaran Soekarno, yakni mendahulukan yang tidak bisa ditunda.

"Kita harus ambek paramaarta yang artinya kita dahulukan semua hal-hal yanh sudah tidak dapat ditunda dan menunda semua hal yang masih bisa kita tunda," ujar Guntur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement