REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' Sudirman Said menanggapi kebijakan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 200 ribu per Januari, Februari, dan Maret. BLT tersebut akan digabungkan dalam satu kali penyerahan dan dicairkan pada Februari mendatang.
Sudirman yang juga merupakan Ketua Harian Timnas AMIN mengaku agak tertegun atas adanya kebijakan tersebut. Sebab, kebijakan perapelan dan pencairan BLT itu tepat dilakukan pada bulan pencoblosan Pilpres 2024, sehingga ada kecurigaan dilakukan secara by design untuk kepentingan tertentu.
"Pertama, pada waktu BLT didekat-dekatkan dengan pemilu orang sudah mulai berpikir, kemudian pada waktu BLT dibagikan dengan mengatribusikan seolah-olah berhubungan dengan kandidat. Dan sekarang BLT yang dalam keadaan mau dirapel tiga bulan, cair pada saat pencoblosan," kata Sudirman saat ditemui usai kegiatan kampanye akbar capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Brebes, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).
Menurut Sudirman, sulit untuk tidak mengaitkan apa yang dikehendaki pemerintah saat ini dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Yakni serangkaian upaya untuk melanggengkan salah satu paslon dalam Pilpres 2024 yang tidak lain adalah salah satu menterinya, Prabowo Subianto dan anaknya, Gibran Rakabuming Raka.
"Kebijakan BLT yang 'ajaib' ini hanya satu saja, sudah dimulai dengan sinyal awal. Ketika undang-undang dan kepatutan diterobos yang lain-lain tinggal ngikut saja. Jadi BLT diginikan itu konsekuensi tindakan awal," ungkapnya.