REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), mengatakan mundurnya Mahfud MD dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), harus diikuti oleh kader-kader PDIP yang mengisi Kabinet Indonesia Maju. Menurut Khoirul, mundurnya Mahfud merupakan representasi dari sikap PDIP yang saat ini sudah berseberangan dengan Jokowi. Sehingga, kader PDIP di kabinet harus mundur agar partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu tidak terlihat inkonsisten.
"Keputusan Mahfud untuk mundur ini juga merepresentasikan sikap PDIP yang saat ini kian lantang menyatakan perang terbuka pada Jokowi. Pertanyaan selanjutnya, jika keputusan Mahfud mundur direstui Ketum PDIP Megawati, apakah Menteri dan Wakil Menteri PDIP di kabinet Jokowi saat ini juga akan diminta mundur," kata Khoirul, Rabu (31/1/2024).
Khoirul menyebut saat ini ada kader PDIP yang mengisi jabatan di Kabinet Indonesia Maju. Yakni Menteri Sosial Tri RIsmaharini, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri PAN-RB Azwar Anas, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.
Khoirul menilai bila kader-kader PDIP diarahkan tetap bertahan di kabinet, PDIP akan dinilai inkonsisten dan seolah mencari aman dan nyaman jelang pertempuran politik 2024. Tapi khusus bagi Mahfud, Khoirul menyebut akan lebih leluasa dalam menggencarkan narasi kritik terhadap pemerintah.
Di mana Mahfud tidak akan lagi terkungkung oleh tanggung jawab jabatan dan protokoler. Sebelum Mahfud mundur, ia kata Khoirul seakan terhambat untuk lantang mengkritik pemerintah karena ia masih menjadi bagian di dalamnya.
"Akankah berdampak secara elektoral atau tidak, akan sangat bergantung pada narasi lanjutan, intensitas serangan dan sosialisasi pasca keputusan politik ini. Jika Mahfud pegang data dan informasi, yang bisa di-generate menjadi pukulan telak bagi kredibilitas pemerintahan Jokowi dan Paslon 02, maka keputusan mundur dari kabinet ini akan menjadi gelombang kekuatan yang efektif untuk menahan rival terberatnya di kubu 02," ujar Khoirul.
Sebelumnya diberitakan Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Hal tersebut disampaikannya di Pura Ulun Danu yang terletak di Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.
Mundurnya Mahfud dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi sudah didiskusikannya dengan capres Ganjar Pranowo dan ketua umum partai politik pengusung. Termasuk, sudah membicarakannya dengan pihak Istana. "Dan saya akan melaporkan saya sudah selesai (di kabinet)," ujar Mahfud.