Jumat 02 Feb 2024 21:10 WIB

Keputusan Mahfud MD Keluar Kabinet, Bahlil: Hal yang Biasa

Menurut Bahlil keputusan Mahfud harus perlu dihargai.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan keputusan Mahfud MD mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) bukan hal yang luar biasa di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Itu bukan sesuatu hal yang luar biasa, biasa-biasa saja," kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (2/2/2024), saat ditanya terkait situasi kabinet usai pengunduran diri Mahfud.

Baca Juga

Ia mengatakan perombakan kabinet hingga menteri yang mengundurkan diri merupakan hal biasa sebagai dinamika perkembangan situasi yang ada, termasuk keputusan Mahfud mundur dari jabatan Menko Polhukam. Menurut Bahlil keputusan Mahfud harus perlu dihargai sebagai hak politik yang bersangkutan.

"Pak Mahfud itu senior saya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan orangnya baik sekali. Hari ini beliau mengundurkan diri, kita hargai hak politiknya, itu kan hak politik," ucapnya.

Menurut Bahlil pengunduran diri Mahfud sudah telah direstui oleh Presiden Jokowi dengan menerima kunjungannya di Istana Kepresidenan Jakarta dengan suasana yang penuh kekeluargaan, Kamis (1/2/2024).

"Jadi nggak ada sesuatu yang harus dibesar-besarkan, biasa saja," katanya.

Saat kembali ditanya terkait isu sejumlah menteri lain yang akan mundur dari KIM, Bahlil menyebut hal itu sebagai informasi keliru. Bahkan rangkaian agenda rapat yang melibatkan Presiden bersama sejumlah menteri dari PDIP diwarnai canda gurau.

"Oh enggak, kabinet enggak 'goyang-goyang' biasa-biasa saja," ujarnya.

Ia mengatakan agenda pertemuannya dengan sejumlah investor Italia, menyangkut blok minyak baru, turut dihadiri Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri dari PDIP, seperti Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

"Ketidaknyamanan gimana? Tadi itu kita rapat Pak Pram, saya, Pak Arifin, dua-duanya dari PDIP kan. Sama Presiden kami bercanda gurau kok. Santai-santai saja," ujarnya.

Bahlil menilai isu tentang menteri berikutnya mundur dari KIM sebagai informasi yang mengada-ada. "Saya bingung ya, isunya kok terlalu mengada-ada, tapi kan rapat santai-santai saja dengan Pak Arifin dengan Pak Pram biasa-biasa saja. Kok rasanya orang di luar lebih tahu daripada kami di dalam," imbuhnya.

Isu terkait hal itu, kata Bahlil, diembuskan oleh pihak yang merasa tidak nyaman dengan situasi yang terjadi. "Kami bisa membedakan kok mana yang urusan negara, mana yang urusan politik," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement